Jumat, 19 Februari 2016

aku... kepadamu...

aku tidak berjuang untuk memahamimu,
itu sia-sia.
aku berjuang untuk kesabaranku
aku lebih butuh itu, agar bersamamu tak menjadi sia-sia.
tak ada yang mudah, jika itu mengenai beranjak pergi dari rasa nyaman.
yang kau tahu hanya aku yang memang ingin pergi.
yang kau tahu luka, dan aku terpaksa.

tidak masalah jika jatuh cinta membuatmu merasa seperti terbang tinggi ke langit
asalkan kau tetap ingat pacarmu adalah manusia.
cara paling mudah supaya aku tak selalu menyakiti hatimu
adalah mengurangi khayalan bahwa aku pasti akan selalu membahagiakanmu.

sekelilingku terasa dingin dan kosong
ketika jantungku entah berdetak atau terhenti
ketika nadiku mengalirkan darah atau telah mati
seperti saat terakhir kali aku tersadar bahwa aku baru saja di patahkan

tanpa terasa, hidup mesti terus berlanjut sampai waktunya sudah,
meski tanpa sadar, banyak mimpi yang tak menjadi nyata, tak apa.
perihal bersama, yang paling membahagiakan itu adalah menjadi rasa cukup bagi seseorang
karena rasa nyaman bisa menyusul belakangan.

yakinku akan selalu ada pelita kecil diantara kegelapan
seperti kunang-kunang ini yang setidaknya berusaha menunjukkanku jalan pulang
agar jantungku kembali berdetak kemudian nadiku kembali bekerja
menuntunku kembali ke sadarku yang utuh

bukan, aku mencintaimu bukan untuk memaksamu
mengubah perasaan dari tidak mencintaiku
menjadi cinta
tapi jika kau perlu merasa mengubah perasaan itu,
lakukan karena itu memang maumu sendiri,
bukan karena aku yang sudah lebih dulu melakukannya.

seperti kecanduanku pada kopi,
pahit dan manisnya kunikmati saja,
tanpa harus merekayasa,
seperti itu aku ingin kecanduan padamu.



withLove,
hiksyanisanie