Senin, 31 Oktober 2016

My Quality Time with Melia Hotel

Hola!
menuju weekend kayak gini, dengan segudang kesibukan sebelumnya. entah mengajar ataupun repot mengurus keperluan menikah, rasanya saya emang paling pas buat 'me time' ala sanie. awalnya bingung sih, mau kemana, ngapain dengan waktu yang singkat, sekitaran 1-2 hari aja yang minim budget dengan jarak yang gak terlalu jauh juga. 
Berdomisili di Makassar dengan pilihan yang menurut saya terbatas, gak seperti di kota besar lainnya. Mana waktu tempuh yang saya rasa, cukup menyita waktu dan tenaga, pilihan paling tepat adalah ke hotel. Beberapa waktu lalu, saya baru saja pulang dari ibukota tercinta, mengurus undangan dan tetek-bengeknya, lumayan membuat saya kurang beristirahat dan menikmati waktu. Padahal saya di Ibukota loh, tapi entah macet dan sibuk dll saya memilih untuk menikmati waktu di Makassar aja. 
Nah, akhir-akhir ini saya mendengar ada beberapa hotel baru di Makassar yang 'must to try' dari beberapa review yang ada, salah satunya di https://www.tripadvisor.com/Hotel_Review-g297720-d10640552-Reviews-Melia_Makassar-Makassar_South_Sulawesi_Sulawesi.html 
Setelah searching dan membaca beberapa recomended dari pada traveler yang ke Makassar, saya memutuskan untuk menginap di salah satu Hotel baru di Makassar. Hotel Melia Makassar.


Hotel Melia Makassar, beralamat di Jalan A. Mappanyukki No. 17 Makassar ini adalah hotel yang terbilang sangat baru di Makassar, kurang lebih baru dua bulan setelah launching. 
Nah, karena kejebak macet dan hujan, jadi saya emang sampai dan check in di hotel sudah menuju malam hari, padahal saya rencana pengen ngelihat sunset yang katanya keren di salah satu spot yang ada di Hotel Melia ini. 

Hotel yang berasal dari Spanyol ini setahu saya sih cuma ada 3 di Indonesia, ada di Jogja, Bali dan Makassar. Kata orang-orang-orang sih, pelayanan hotel di Makassar itu masih standart, kurang ramah, tapi pas pertama kali saya menginjakkan kaki di Hotel ini, yang saya temukan adalah senyum dan sapa para pegawai hotel. Sistem parkirnya pun valley service mungkin karena alasan lapangan parkir yang minim dari hotel, tapi ini adalah solusi cerdas sih buat para tamu biar gak repot dan ngedumel cuma soal parkir, hahahahaha...


Hotel Melia ini terdiri dari 20 lantai, dimana ada beberapa fasilitas yang ditawarkan. Nanti aku bakalan ceritain fasilitas apa aja. Kali ini aku bakalan obrolin secozy apa sih lobby hotel dan para karyawannya.
Karena udah malem, kejebak macet dan kehujanan serta kelaparan, saya lalu segera check in untuk beristirahat sebentar. Lobbynya cozy banget, saya suka sama interiornya, sama satu lagi, lampunya berasa hotel ini abis ngadain Olympic Games  gitu. 


Kan, udah kebayang dong gimana? Rame ya? Iyah pada rame banget check in di Hotel ini. Kebetulan banget pas aku dateng, baru aja selesai acara 'Meet and Greet with Afgan' jadi ya makin rame lah sama beberapa fans dari cowok ganteng itu. Sambil nunggu antrian check in, kurang lebih 5-10 menit, boleh dong aku foto-foto sedikit di lobbynya? Hihihihi :))




Abis foto-foto sebentar di Lobby, sambil nunggu check-in antrian, saya memperhatikan sekeliling lobby hotel, nuansa grey sangat menonjol di bagian sini. Mulai dari sofa  sampai ke furniture pelengkapnya. Rasanya bener-bener intim banget di hotel ini. 
Setelah check-in selesai, saya di antar menuju kamar saya yang berada di lt. 11. Saya memilih tipe kamar deluxe,  dengan fasilitas a half window view yang lengkap dengan meja kerja, saya merasa pilihan saya buat menyenangkan diri sendiri dengan mencoba sesuatu yang baru dengan hanya melihat review singkat, adalah pilihan yang tepat. 


and what a surprising me! I got greeting card from Hotel Manager! 
such an honour for me, thank you!
aduh...gimana rasanya ya, pas masuk kamar dapet greeting card semanis ini dari pihak hotel! mungkin rasanya seperti ketemu sama pacar pas lagi LDRan cukup lama (?) *sambil sedikit curhat*
okay, let's back to my room
kamar yang aku pesen adalah tipe deluxe dengan luas kamar sekitar 26m persegi. dengan a half window view yang cakep parah!


dikarenakan semua tipe kamar yang double bed lagi full booked jadilah saya menempati kamar super kece ini, fasilitas kamar ini adalah meja kerja, sofa, tv, bathroom, kimono dan mini bar.
bathroom konsepnya juga unik, kalo buat pasangan suami-istri sih ini adalah spot paling romantis (apaan sih) kalo mandi sih gak perlu nutupin pake tirai, jadi pandangan menembus aja gitu...


fasilitas bathroom yang full window ini juga ada satu lagi ke unikannya, jadi di dalam bathroom itu gak hanya pake shower aja, ada juga rain shower yang memudahkan guest untuk mandi dan keramas lebih mudah. so far, i really enjoyed being here almost an hour.

Selain kamar dengan tipe deluxe, ada juga beberapa tipe lainnya seperti premium, the level,  dan junior suite. Nah, ada yang menarik dari tipe kamar the level ini, karena fasilitas yang ditawarkan. Khusus guest the level room,  katanya fasilitas check-in hotel dilakukan di lt. 18, jadi mereka punya privat lobby, lounge dengan ukuran kamar 28m persegi, setara dengan tipe kamar premium tetapi dengan kelebihan fasilitas yang istimewa. termasuk meeting room khusus buat guest.


Selain itu, ada juga nih tipe kamar Junior Suite yang biasanya sih pejabat-pejabat dan pengusaha besar yang kebanyakan memesan tipe kamar ini. Dilengkapi dengan mini livingroom, coffeemaker, bathroom with bathtub, a full window view jadi semakin pas untuk guest yang super istimewa.

Setelah melihat beberapa tipe kamar, Hotel ini juga dilengkapi dengan beberapa ruang meeting yang biasa digunakan untuk training, meet and greet, yudisium  dan beberapa acaa yang melibatkan maksimal 200 orang. Ruangan meeting  ini berada di lt. 7 yang dilengakapi dengan mushallah dan sofa di sepanjang koridor untuk memudahkan para member dari suatu acara. Ada 4 ruangan meeting yang disiapkan oleh Hotel Melia, semua namanya adalah nama-nama kota yang terkenal di Spanyol. Mallorca, Madrid, Valencia dan Barcelona.

Mallorca Room
Barcelona Room (1)
Koridor Meeting Room
Ruang Meeting Direksi
Selanjutnya, apalagi sih yang menarik dari Melia Hotel Makassar?
Melia Hotel Makassar, juga menyediakan fasilitas seperti swimming pool, fittnes centre, sauna, spa dan salon. Tidak banyak setahu saya hotel di Makassar yang menyediakan salon di dalam hotel, untuk di gunakan oleh tamu luar ataupun oleh tamu yang menginap di hotel. Fasilitas ini berada di lantai 5 yang dinamakan "Lifestyle Floor" dimana semua fasilitas itu berada didalam satu lantai. 

Swimming Pool
Fittnes Centre
Alma Salon & Spa
Spa Room for 2 person
Spa Room for 1 person

Untuk pengunjung yang hanya ingin menikmati fasilitas di Lifestyle Floor ini, boleh aja. tanpa perlu menginap terlebih dahulu, meskipun dengan limited seat (terbatas). Untuk penggunaan swimming pool dikenakan charge sebesar Rp 200.000,- (pesan makanan + sauna) per orangnya, sudah termasuk bisa menikmati fasilitas sauna juga. Sedangkan untuk fittness centre, hanya dengan membayar Rp 700.000,-/bulannya kamu sudah bisa menikmati fasilitas fitness, pool, dan sauna harganya sudah termasuk dengan dampingan PT (personal trainer).

udah keliling-keliling di lifestyle floor dan nyobain beberapa fasilitasnya, sampai keluapaan kalo tadi kelamaan di jalan akibat macet dan hujan, jadilah kelaperan. Restoran untuk breakfast dan dinner para tamu hotel sih biasanya di Lt. 6 ini, namanya Merkado Resto. Merkado dalam bahasa spanyol yang berarti pasar, itu menjelaskan bahwa apa saja yang kamu mau makan sih, ada disini. Mulai dari cake, sampai recomended chef of the day.
Merkado Restaurant
Menu Dishes and Drink
Cake of Merkado
Outdoor of Merkado
T & T chicken recomended by chef
Drinking recomended by chef

Setelah mengisi perut yang sempat keroncongan karena kepo banget sama hotel baru ini, ada satu lagi tempat yang buat hotel ini ngehitz dengan seketika. Dan salah satu alasan juga kenapa saya penasaran banget sama hotel ini. Here I am! Di lantai 20&21 Melia Hotel Makassar ada yang namanya "The Society sky dining & Bar" ini dia tempat baru buat anak gaul Makassar yang pengen nyobain bedanya. Konsepnya tempat makan dengan bar yang pemandangannya 90 degress Kota Makassar. Keren! sore-sore ngeliat sunset dari sini pasti betah.
The Society Bar
21st floor Melia Hotel Makassar with 360 degress view
Tapi sayangnya karena Makassar hari ini di guyur hujan yang luar biasa lebatnya, makanya aku kurang tuh foto-foto di bagian outdoor. Kalo mau liat aselinya sih, boleh banget dong mampir ke Melia Hotel Makassar, ke 20th floor The Society Sky Dining & Bar. Konsepnya sih hampir sama dengan Sky Dining Menara BCA Sudirman Jakarta. Wajib Mampir dan keren banget buat spot foto instagram-able pokoknya.

Karena semalem udah capek kepoin Melia Hotel Makassar, pagi ini saya sarapannya di Merkado Restaurant lt. 6. Ada yang unik lagi nih dari Melia Hotel Makassar. Ini Hotel pertama yang aku temuin gak ada menu bubur ayam di breakfast. But i still enjoyed :)
Merkado Indoor Restaurant
Breakfast time
Mine for breakfast. So yummy.
Pancake Corner
salad and fruit corner

bread corner
muffin corner
Hellowen Stuff

Buat yang doyan nongkrong sama temen-temen, keluarga dan sahabat, Melia Hotel Makassar juga menyediakan menu a la carte buat menemani hangatnya kebersamaan kalian, mulai dari harga Rp 150.000,- nett/pax. Hotel dengan konsep urban city ini menawarkan fasilitas yang gak kalah kece dari beberapa hotel ternama di Makassar, warna cokelat, abu-abu yang dominan di hotel ini emang cocok banget buat kalian yang ingin lebih intim berkumpul dengan keluarga, sahabat, pasangan kalian. Untuk pemesanan dan booking hotel bisa langsung ke https://www1.melia.com/en/hotels/indonesia/makassar/melia-makassar/index.html

Buat temen-temen yang udah mampir ke Melia, yuk jangan lupa posting foto kalian di sosial media kalian, lalu tag Melia Hotel Makassar.
Instagram  : https;//www.instagram.com/melia_makassar/
Facebook  : https;//www.facebook.com/HotelMeliaMakassar
Twitter      : https;//www.twitter.com/MeliaMakassar




withLove, 
hiksyanisanie

Selasa, 18 Oktober 2016

Yang Belum Sempat Terucap ..

Terima kasih sudah hadir di hidup saya. 
Walau jalannya tak pernah mudah
terima kasih karena sudah mengajak saya melangkah sejauh ini
Bersamamu, saya mengerti bahwa kita harus jalan beriringan, bukan bersebrangan
Ingatlah bahwa saya akan selalu menjadi teman yang akan mendampingimu sampai ke tujuan
untuk membuat mimpi-mimpimu tak lagi semu.

Terima kasih untuk kesabarannya, pengertiannya, kasih sayangnya, perhatiannya,
rindunya, temunya, tawanya, air matanya, dan segala macam tetek-bengeknya.
Terima kasih karena kamu selalu memberikan saya kesempatan untuk berubah,
dan memperbaiki diri, tak pernah bosan walau saya kerap kali keras kepala, egois, 
atau tinggi gengsi.

Terima kasih sudah mempercaya bahawa saya adalah jodohmu, 
walaupun saya jauh dari kesempurnaan.
Percayalah bahwa saya akan selalu berusaha memantaskan diri
untuk berada di sampingmu.
Kelak, untuk memegang tanganmu, untuk menyandang nama belakangmu,
untuk membuatkan kopimu.

Terima kasih sudah membuat saya merasa begitu dicintai, dihargai, dan diperjuangkan.
Hal-hal yang mungkin tak pernah benar-benar saya rasakan sebelum kehadiran kamu.
Terima kasih untuk selalu menjadi yang pertama, dan semoga, yang terkahir dan satu-satunya
di berbagai pengalaman hidup saya.
Terima kasih atas segala usahamu, besar dan kecil, yang kamu lakukan untuk kebahagiaan saya.

Ingatlah bahwa saya mencintaimu lewat hal-hal sederhana.
Sesederhana peluk di penghujung hari, sesederhana kecup di pagi hari.
Terima kasih atas banyak hal yang sudah kamu ajarkan, berikan, perlihatkan kepada saya.
Yang saya tahu, kini, cinta itu bukan hanya dapat dirasakan, namun juga dapat dilihat. 
Kamu.

Untuk A, saya cinta kamu, lebih dari cinta-cinta saya yang lalu.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
11:20 PM - secangkir kopi dan susunan baju di dalam koper. sesegera mungkin aku ingin berlari ke hadapanmu. rindu.



withLove,
hiksyanisanie

Sabtu, 01 Oktober 2016

kepada kamu...

sungguh, hari-hari terasa mulai menyulitkan. 
terkadang diam dan sabarku dianggap semena-mena. bukan lagi yang paling mematikan.
kau memang ahlinya, membuatku khawatir dan rasanya ingin secepat kilat berada disana. 
keselamatanmu adalah apa yg aku selalu panjatkan dalam sujud akhirku. jika kau ingin tahu itu. tidak pun tak apa.
aku dengan penuh harap kau tak kurang satu apapun. detik demi detik ku hitung agar aku mendapatkan kabar bahwa kau baik-baik saja. tidak kah kau sedikit menghargai detik itu? yang akhir-akhir ini hanya tersita untuk memikirkanmu dan kita? 

iyah. kita. 
terdengar sederhana ditelingamu mungkin. namun ia terlihat hampir seperti benang kusut di hadapanku. yang sedang mencoba ku urai kembali. ah, rasanya jarak semakin membunuhku. kali ini kita sedang tidak baik-baik saja. setelah baru saja telfonku kau matikan, karena kau tidak suka dengan pertanyaanku yg kau anggap terlalu mencampuri urusanmu. bukankah aku boleh mengkhawatirkanmu? bukankah aku boleh berpendapat untukmu? ataukah...

sungguh, hari-hari kedepan ini aku sangat butuh kamu. secara fisik mungkin akan mustahil, tapi kehadiran bukan soal-menyoal  fisik saja. juga tentang waktu, keberadaan  secara emosional. mungkin saya egois menginginkan itu dari kamu, tapi bukankah mencampuri urusanmu yg membuatmu jatuh paling egois? ahh...sekali lagi aku malas sekali berdebat ataupun beradu argumen denganmu. kepalaku sedang penuh, tubuhku sedang manja, aku hanya ingin mendengar candaanmu seperti biasanya. melunturkan kepenatan yg melilitku erat. sesederhana itu aku butuh kamu.

lalu, tidakkah sedikit kau berfikir soal kita? jangan kau biarkan aku memikulnya sendiri, stress sendiri, kamu jangan keterlaluan sayang...
demi kita berdua, seharusnya memang kita berdua yg berkorban. untuk kita. 
kata orang, membangun sebuah keluarga itu butuh dua orang yang sama-sama kuat. terlepas dari "saling menguatkan". kita akan menuju itu sebentar lagi. semoga kau masih ingin bersamaku melalui tujuan itu. 

malam ini, sebelum insiden kau menutupkan telfon dan aku secara tidak sadar meneteskan air mata. hariku sudah lumayan kacau, dari ide yang tiba-tiba menguap entah kemana, tubuh yang semakin tidak bisa diajak kompromi, tugas negara dirumah yg menanti, ditambah insiden itu beberapa jam yg lalu. sungguh, inilah kepayahanku. 

malam ini, aku hanya ingin semuanya bisa ku selesaikan. kau menelfonku dan mengatakan rindu, sungguh aku tidak butuh maaf. ini bukan lebaran. aku hanya ingin dengan sekejap kita baik-baik saja, sehingga beban kita berkurang. dan aku ingin kau tau, hari-hari menuju pernikahan memanglah sepayah dan serapuh ini, maka kalo bukan kita yang sama-sama kuat, lalu apalagi? jangan kalah sama godaan ini, jalani saja. hingga garis finish, tapi pemenangnya sudah tentu harus kita. 

kepada kamu...
lalu, kapan kamu telfon aku dan yakinkan aku kalo kita akan selalu baik-baik saja?


----------------------------------------------
menulispun aku berasa pilu, pada malam yang kubutuhkan padamu. 
02:45 dini hari. 



withLove, 
hiksyanisanie