Minggu, 19 Juli 2015

#reminder #notetomyself

Selamat dini hari, hal-hal yang tidak terduga.

Iya, kami yang selalu merasa hebat ini ternyata bisa apa. Kalau kamu merasa bangga dengan otakmu, tunggu sampai kamu benar-benar jatuh cinta. 
Entah, cintakah itu? yang kita besar-besarkan dari doa ke doa ataukah dari zina ke zina? 

Ada beberapa bahagia yang diambil kembali bukan akan diganti, tapi karena justru dianggap sederhana, jadi tidak perlu disyukuri.

Hati itu bisa apa, manakala isi kepala kita masih mencintai seseorang yang sudah tega mematahkannya dari dalam?
Terburu-buru menafsirkan kesenangan sebagai rasa nyaman, sama saja memesan kesedihan untuk dinikmati sendiri.
Setelah menyenangkan, level yang lebih sulit adalah membahagiakan.

Jaga dirimu dan hatimu baik-baik, demi cinta yang kelak bersedia menukar apapun, asalkan kamu tetap baik-baik saja.
Barangkali menyenangkan, ketika kau mendengar namaku disebut kemudian rindumu mencuat. Mungkin menyenangkan, jika bisa menjadi kenyataan yang kau terima utuh, kemudian merasa cukup. 

Jatuh cintalah lagi dengan DIA. bukankah yang benar-benar cinta tak mungkin sanggup melupakan terlalu lama? yang serius memang tak akan berpikir untuk pergi.
Kau ingat atau tidak, butuh atau tidak, DIA tak pernah pergi.
Ada baiknya menghitung kembali mana yang lebih banyak; doa kita yang belum DIA kabulkan atau murka-Nya yang masih DIA tangguhkan.

Padahal, sudah sekian banyak kesenangan yang lupa disyukuri. Lantas, kenapa satu kesusahan kecil saja tak bisa sabar menerima? Rugi! Jika punya Tuhan Maha Hebat, tapi kita tidak mau minta tolong sama DIA.

Tau diri sajalah, kalau sering buat DIA marah dan jarang minta ampun, ya terima aja kalau hidup sering susah dan jarang bahagia. Sebab bahagia itu tidak jauh, selalu berada diantara rasa cukup dan rasa syukur.

Jangan takut, pahala bukan cuma milik orang-orang yang baik. kita baik atau jahat itu pilihan, tapi perintah tetaplah perintah. kita tidak akan dibiarkan-Nya begitu saja atas apa yang kita pilih. 

Jangan takut dibilang orang munafik, proses menjadi orang baik ada levelnya, dan cuma iblis saja yang tidak rela.

Takutlah jika tak lagi sempat, sebab kematian tidak akan pernah memberi waktu sedetikpun untuk kembali memperbaiki segalanya. 
Iblis itu terlaknat karena sombong dan tidak ingin bersujud, kita??


#reminder
#notetomyselffirst

withLove,
hiksyanisanie

3 komentar:

  1. Nice sanie !! Sukakuuuuuuu..
    Kerennya sani deh
    😆 paling suka "bukankah yang benar-benar cinta tak mungkin sanggup melupakan terlalu lama? yang serius memang tak akan berpikir untuk pergi."
    Terbait meman😘

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah, kak qiah masih sempat blogwalking kesini.
    Masih sementara belajar bikin kata-kata kak :')

    BalasHapus