Rabu, 18 Maret 2015

'silver' line, welcome...

Alhamdulillah, wassyukurillah...
Tepat tanggal 17 Maret, 25 tahun yang lalu. Seorang anak perempuan ini lahir, setelah sekian lama dinantikan. Karena itu juga, setiap tahunnya tanggal ini begitu dinantikan.
Gak kerasa sekarang udah ada di posisi usia "perak" atau saya biasa menyebutnya "silver line". Udah makin tua juga rasanya, hihihihih,,,
Puji syukur tak henti bergema di dalam hati maupun dengan lisan jelas, ucapan, harapan, doa, kejutan tak henti datang silih berganti. Terima kasih, kalian. 

Tepat pukul 12 a.m WITA saya mendapatkan video call langsung dari seseorang yang sedang 'berusaha' menyelesaikan study nya di benua biru, eropa. Seingat saya, saat itu disana sekitar jam 4 sore, dan saat itu dia masih berada di ruang kelasnya, berusaha menyelesaikan tugasnya yang bertumpuk. Banyak doa, dan harapan-dengan-sedikit-omelan yang dia ucapkan, saya hanya tersenyum dan mengangguk pelan sembari senyum. Sebelum percakapan berakhir, seperti biasa saya meminta untuk dikirimkan kado, jawabannya simpel "kadonya, liat aku pake toga aja yah nanti" kemudian segera aku tersenyum dan mengaminkan di dalam hati.

Di media sosial lainnya, para sahabat, teman, saudara pun tak hentinya mendoakan ku di hari spesial ini.

- very late surprise dari keluarga, ada mama, papa, ponakan, ipar, adek spupu dan juga kakakku -

- selanjutnya dapat ucapan dari fotografer perempuan ini, yang bikin terharu -
- dari saudara sepupu -



- dari teman seperjuangan kuliahan yang udah seperti saudara perempuan sendiri -







 





Masih banyak sekali sebenarnya ucapan dan doa yang masuk di media sosial maupun chat, intinya adalah sama, mereka semua sayang sama sanie, berharap untuk kebahagiaan sanie, segala kebaikan yang akan datang, AMIN!
Terima Kasih semuanya!


Dear March 17th,
semoga perubahan yang akan datang segera adalah mengarah pada kebaikan, semoga bahagia selalu berada di setiap hembusan nafas orang-orang yang menyayangiku, semoga keberadaanku adalah sebuah kebahagiaan untuk mereka. Aku ingin jauh lebih berguna untuk orang-orang disekitarku, mengaminkan setiap harapan dan doa mereka untukku. Semoga silver line ini sebagai acuan untuk membuat segalanya nampak lebih matang, dan siap. Semoga sabar masih tetap melekat pada hatiku. Ibadahku jauh lebih baik. Dan jodohku, semoga segera menemukan jalannya yang benar menuju aku :")
see you next year, with more happiness, loves, attentions, gifts, and wishes. Amin.
thank you. 




Love, 
hiksyanisanie.

Senin, 09 Maret 2015

Welcome back, March!

Alhamdulillah....

Rasanya belum telat-telat banget deh buat nulis "welcome March, be nice please" hahaha :') biar maasih tetep di bilangin kekinian. Kenapa dan ada apa di bulan Maret ini?
Saya selalu percaya, bahwa Allah mempercayakan kebahagiaan saya seutuhnya di bulan ini, tapi bukan berarti Allah gak ngasih saya kebahagiaan di bulan-bulan yang lainnya, tapi bulan ini special buat saya, dan bisa jadi buat kedua orang tua saya.

Entahlah, mungkin bisa saja temen-temen ngecap saya sebagai perempuan yang masih kekanakan, saya selalu senang ketika bulan ini datang. Saya selalu berusaha dengan sendirinya untuk bahagia. Iyah, karena bagi saya bahagia itu pilihan. Dan selama bulan ini berjalan, saya hanya ingin membahagiakan diri saya sendiri, dan tentunya juga orang-orang di sekitar saya.
Kejutan, doa, harapan dan tawa bahagia dengan bonus pelukan akan datang dengan sendirinya di bulan ini. 

Time flies so fast, less than 2 weeks goes to. Dear March, please be damn beautiful for me!
Amin~




Selamat Bulan Maret,
Love
hiksyanisanie

percakapan romantis malam ini...

malam ini hampir saja aku habiskan dengan percakapan romantis bersama seorang malaikat tak bersayap yang sehari-hari aku panggil dengan sayang "mama". 
malam semakin larut, namun telingaku masih saja siap mendengarkan setiap kata yang diucapkannya penuh cinta sambil mengusap lembut rambut ku yang tergerai di pangkuannya..

"sebentar lagi umurku akan menuju ke 'silver line' mam..tapi bedanya sama mama, diumur segini anaknya mama udah 2, lah aku masih single begini"
"jangan terburu-buru sayang, nikmati saja. tidak semua orang menemukan jodoh di umur yang sama"

"oh...jadi mama yakin kalo papa itu 'jodoh' nya mama?"
"insya Allah, sampai detik ini masih yakin nak"

"Amin mam, tapi kenapa seyakin itu? hahaha."
"hmm...gimana cara ngomongnya ya? susahlah jelasinnya nak, kalo yakin ya yakin...udah itu aja. no excuse pokoknya"

"mam, gimana cara jadi perempuan yang baik sih mam?"
"sabar."

"sabar? cuma itu? hmm..."
"gini ya nak, logika nya...diluar sana, ada banyak yang lebih. kamu merasa cantik, wih...diluar sana banyak yang cantik, kamu merasa pintar..banyak yang lebih pintar, kamu merasa kaya...banyak yang lebih kaya, kamu merasa seksi...banyak yang lebih seksi, akan selalu ada yang lebih dari kamu nak, tapi...coba kamu belajar jauh lebih sabar, kalo ada yang diatas maksimal, itulah kamu. kenapa? tidak semua perempuan itu punya sifat ini. bisa perbandingan 1:100. sabar itu akan melahirkan ikhlas, percaya. Dan Allah akan bersama orang-orang yang bersabar."

"insya Allah mam. iyah, mama orang yang paling sabar yang pernah saya temui selain oma.."
"cuma itu modal mama jadi isterinya papa mu nak, sabar itu luar biasa. entah sabar kepada papa, anak2, saudara, dan orang lain sekalipun. kamu tahu sendiri nak, bagaimana mama melewati ini semua, kalau bukan karena sabar, mungkin mama sudah gila sekarang"

"sabar itu bisa ditingkatkan dengan cara seperti apa mam?"
"hubungan 'atas-bawah' yang harus diperbaiki, bukan jadi hubungan mama sudah sempurna, tapi setidaknya selalu berusaha untuk mencoba. gak perlu deh sibuk-sibuk mikirin yang 'kiri-kanan' dulu, karna pengendali yang ada di sekeliling kamu itu, ya...semuanya berasal dari 'atas'. jangan takut merasa sendiri."

"mam, jadi kuncinya cuma 'sabar' dan perbaiki hubungan 'atas-bawah' saja? kenapa kelihatannya simpel ya?"
"justru itu nak, sesuatu yang kamu anggap simpel bukan berarti benar. mungkin itulah yang paling susah di hidupmu. benar, cuma dua itu kuncinya. pokoknya gak usah pusing lah. kalo kamu sudah merasa cukup dengan dua itu, mama yakin laki-laki yang kemaren sempat ninggalin kamu itu bakalan merasa menyesal seumur hidup sudah menyia-nyiakan kamu. akan selalu ada yang lebih dari kamu, tapi dia melewatkan hal-hal yang tidak dia dapatkan di orang lain kecuali kamu"

"oalah...mama, bahas lagi ! hahaha...yang penting saya selalu doakan dia selalu bahagia mam, bahagianya bahagiaku juga, insya Allah"
"nah kan, belum tentu perempuan yang dia tinggalkan sebelumnya berfikiran sama seperti kamu, ikhlas dan doa selalu untuk kebaikannya. satu poin yang mama tangkap, kamu bukan orang yang punya rasa memiliki yang tinggi, kamu orangnya sudah pernah belajar rela dan kehilangan sebelumnya, kamu tahu itu nak."

"amin mam, doakan juga saya selalu bahagia. apapun itu. saya cuma butuh bahagia"
"pasti nak, itu permintaan yang mudah. mama selalu berdoa untuk setiap detik kebahagiaanmu"

"makasih mam, you know what? I realize that God sent me angels without wings, and they are real. They are you, Mom and Dad. Suatu saat saya berkeluarga, saya harus bisa seperti Papa dan Mama, bersatu dalam cinta, kesabaran, ikhlas dan doa yang tiada henti mengalir dari mulut satu sama lain. Amin."
"Amin sayang, dan laki-laki yang akan menjabat tangan papamu di akad nikah nanti akan menjadi laki-laki yang paling beruntung, bisa mendapat anak perempuan yang sabar seperti kamu"

ada bulir kecil menetes dari sudut-sudut matanya yang mulai keriput di makan usia, namun tetap meneduhkan di setiap tatapannya. Beliau mencium keningku sembari berdoa untuk ku, menenangkan. Membuat aku harus terisak dalam lantunan doanya yang hanya Beliau sebutkan dalam hati. aku tidak ingin kedekatan dan kehangatan ini terlewatkan sedetikpun, bagiku Beliau tidak hanya sebagai ibu, namun juga Malaikatku, tulang punggung keluargaku saat ini, sahabat terbaikku, kadang mampu menjadi musuh bebuyutanku. Tak mampu kubayangkan tanpanya. 

Aku mendokannya dalam tangisku, semoga bahagianya juga selalu menghampiri. Umurnya mampu menunggu aku agar membahagiakannya sedikit, meski tak ada artinya apa-apa, membanggakannya dengan pencapaian tertinggi, memeluknya setiap saat, melihat senyum simpul dan hangat tawanya selalu. 

Alhamdulillah, thank you Allah..
for sent me a beautiful Angel (without wings). 
May happiness always in her side, for every her breath. Love you, Mom. always.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Buat kamu yang merasa anak perempuan dan sering membiasakan ibumu sendiri, tanpa peluk dan pembicaraan romantis seperti tadi, kamu kasihan. kamu telah melewatkan waktu-waktu yang berharga dengannya, sesungguhnya ketika anaknya tumbuh dewasa, mereka tidak lagi meminta untuk dicintai dengan cara anaknya, namun sebagai anak, kitalah yang harus dewasa menentukan sikap dan cara mencintai ibu yang semakin hari semakin tua. 
Bagaimana, ketika malam ini kamu harus kehilangan ibumu? sedangkan bicara dari hati-ke-hati nan romantis itu belum sempat kau lakukan karena terlalu sibuk atau cuek? Renungkan! 


Love, 
hiksyanisanie_