Senin, 09 Maret 2015

percakapan romantis malam ini...

malam ini hampir saja aku habiskan dengan percakapan romantis bersama seorang malaikat tak bersayap yang sehari-hari aku panggil dengan sayang "mama". 
malam semakin larut, namun telingaku masih saja siap mendengarkan setiap kata yang diucapkannya penuh cinta sambil mengusap lembut rambut ku yang tergerai di pangkuannya..

"sebentar lagi umurku akan menuju ke 'silver line' mam..tapi bedanya sama mama, diumur segini anaknya mama udah 2, lah aku masih single begini"
"jangan terburu-buru sayang, nikmati saja. tidak semua orang menemukan jodoh di umur yang sama"

"oh...jadi mama yakin kalo papa itu 'jodoh' nya mama?"
"insya Allah, sampai detik ini masih yakin nak"

"Amin mam, tapi kenapa seyakin itu? hahaha."
"hmm...gimana cara ngomongnya ya? susahlah jelasinnya nak, kalo yakin ya yakin...udah itu aja. no excuse pokoknya"

"mam, gimana cara jadi perempuan yang baik sih mam?"
"sabar."

"sabar? cuma itu? hmm..."
"gini ya nak, logika nya...diluar sana, ada banyak yang lebih. kamu merasa cantik, wih...diluar sana banyak yang cantik, kamu merasa pintar..banyak yang lebih pintar, kamu merasa kaya...banyak yang lebih kaya, kamu merasa seksi...banyak yang lebih seksi, akan selalu ada yang lebih dari kamu nak, tapi...coba kamu belajar jauh lebih sabar, kalo ada yang diatas maksimal, itulah kamu. kenapa? tidak semua perempuan itu punya sifat ini. bisa perbandingan 1:100. sabar itu akan melahirkan ikhlas, percaya. Dan Allah akan bersama orang-orang yang bersabar."

"insya Allah mam. iyah, mama orang yang paling sabar yang pernah saya temui selain oma.."
"cuma itu modal mama jadi isterinya papa mu nak, sabar itu luar biasa. entah sabar kepada papa, anak2, saudara, dan orang lain sekalipun. kamu tahu sendiri nak, bagaimana mama melewati ini semua, kalau bukan karena sabar, mungkin mama sudah gila sekarang"

"sabar itu bisa ditingkatkan dengan cara seperti apa mam?"
"hubungan 'atas-bawah' yang harus diperbaiki, bukan jadi hubungan mama sudah sempurna, tapi setidaknya selalu berusaha untuk mencoba. gak perlu deh sibuk-sibuk mikirin yang 'kiri-kanan' dulu, karna pengendali yang ada di sekeliling kamu itu, ya...semuanya berasal dari 'atas'. jangan takut merasa sendiri."

"mam, jadi kuncinya cuma 'sabar' dan perbaiki hubungan 'atas-bawah' saja? kenapa kelihatannya simpel ya?"
"justru itu nak, sesuatu yang kamu anggap simpel bukan berarti benar. mungkin itulah yang paling susah di hidupmu. benar, cuma dua itu kuncinya. pokoknya gak usah pusing lah. kalo kamu sudah merasa cukup dengan dua itu, mama yakin laki-laki yang kemaren sempat ninggalin kamu itu bakalan merasa menyesal seumur hidup sudah menyia-nyiakan kamu. akan selalu ada yang lebih dari kamu, tapi dia melewatkan hal-hal yang tidak dia dapatkan di orang lain kecuali kamu"

"oalah...mama, bahas lagi ! hahaha...yang penting saya selalu doakan dia selalu bahagia mam, bahagianya bahagiaku juga, insya Allah"
"nah kan, belum tentu perempuan yang dia tinggalkan sebelumnya berfikiran sama seperti kamu, ikhlas dan doa selalu untuk kebaikannya. satu poin yang mama tangkap, kamu bukan orang yang punya rasa memiliki yang tinggi, kamu orangnya sudah pernah belajar rela dan kehilangan sebelumnya, kamu tahu itu nak."

"amin mam, doakan juga saya selalu bahagia. apapun itu. saya cuma butuh bahagia"
"pasti nak, itu permintaan yang mudah. mama selalu berdoa untuk setiap detik kebahagiaanmu"

"makasih mam, you know what? I realize that God sent me angels without wings, and they are real. They are you, Mom and Dad. Suatu saat saya berkeluarga, saya harus bisa seperti Papa dan Mama, bersatu dalam cinta, kesabaran, ikhlas dan doa yang tiada henti mengalir dari mulut satu sama lain. Amin."
"Amin sayang, dan laki-laki yang akan menjabat tangan papamu di akad nikah nanti akan menjadi laki-laki yang paling beruntung, bisa mendapat anak perempuan yang sabar seperti kamu"

ada bulir kecil menetes dari sudut-sudut matanya yang mulai keriput di makan usia, namun tetap meneduhkan di setiap tatapannya. Beliau mencium keningku sembari berdoa untuk ku, menenangkan. Membuat aku harus terisak dalam lantunan doanya yang hanya Beliau sebutkan dalam hati. aku tidak ingin kedekatan dan kehangatan ini terlewatkan sedetikpun, bagiku Beliau tidak hanya sebagai ibu, namun juga Malaikatku, tulang punggung keluargaku saat ini, sahabat terbaikku, kadang mampu menjadi musuh bebuyutanku. Tak mampu kubayangkan tanpanya. 

Aku mendokannya dalam tangisku, semoga bahagianya juga selalu menghampiri. Umurnya mampu menunggu aku agar membahagiakannya sedikit, meski tak ada artinya apa-apa, membanggakannya dengan pencapaian tertinggi, memeluknya setiap saat, melihat senyum simpul dan hangat tawanya selalu. 

Alhamdulillah, thank you Allah..
for sent me a beautiful Angel (without wings). 
May happiness always in her side, for every her breath. Love you, Mom. always.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Buat kamu yang merasa anak perempuan dan sering membiasakan ibumu sendiri, tanpa peluk dan pembicaraan romantis seperti tadi, kamu kasihan. kamu telah melewatkan waktu-waktu yang berharga dengannya, sesungguhnya ketika anaknya tumbuh dewasa, mereka tidak lagi meminta untuk dicintai dengan cara anaknya, namun sebagai anak, kitalah yang harus dewasa menentukan sikap dan cara mencintai ibu yang semakin hari semakin tua. 
Bagaimana, ketika malam ini kamu harus kehilangan ibumu? sedangkan bicara dari hati-ke-hati nan romantis itu belum sempat kau lakukan karena terlalu sibuk atau cuek? Renungkan! 


Love, 
hiksyanisanie_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar