Senin, 16 Februari 2015

16 Februari 2015 --- selamat jalan, kak pikacu..

sejak kejadian 2010-2011 itu saya berharap hanya sayalah satu-satunya orang yang pernah merasakan "ditinggalkan" dalam arti yang sebenarnya. ditinggalkan seseorang yang begitu terkasih, saat sedang cinta-cintanya. namun, seluruh kekuatan di bumi dan langit tidak dapat mempertemukan kami kembali. saat-saat terpuruk itu saya menganggap bahwa mungkin di kehidupan sebelumnya saya pernah meninggalkan orang dengan cara yang kurang sopan mungkin, sehingga di kehidupan kali ini saya mendapatkan karmanya, yeah...I believe karma does exist !

namun hari ini, saya kembali merasakan kehilangan itu. kehilangan seseorang yang terkasih. bedanya saja, mereka hanya menjalin hubungan dalam kurun waktu singkat dan saya pernah mengalami kejadian serupa, namun hubungan itu sudah berlangsung lama, lama sekali...namun ini bukan perihal siapa yang paling sakit dan berapa lama waktu yang pernah kalian habiskan bersama dia. bukan.
ditinggalkan bukan hanya tentang kesiapan fisik terlebih mental. ditinggalkan itu tidak pernah memberi aba-aba, proses ini berlangsung seketika, entah dalam keadaan siap lagi pun tidak.

saat saya menulis tulisan ini, dari pandangan mata saya, saya sedang berusaha menguatkan kaki agar masih sanggup menopang tubuh ini, sirene ambulans berbunyi, rombongan pengantar jenazah sudah siap untuk berangkat. Selamat Jalan kakak perempuanku, Sabryna Eka Grafika.

saat ini saya menempatkan posisi berada di Gilank (ponakan saya sekaligus pacar Kak Pika). Memang berat, tidak ada seorangpun yang tidak merasa terluka saat yang terkasih harus meninggalkan kita. Bukan hanya sementara, namun raganya tak lagi ada di sekitar kita. Namun saya yakin, hati dan kenangannya selalu berada di tempat yang paling istimewa di hati. 

Sayang itu selalu jadi tameng kita untuk mengeluh agar tidak ditinggalkan, namun se sayang-sayangnya kita dengan seseorang, apalah daya ketika namanya di Lauhul Mahfudz sudah waktunya untuk berguguran? Iman kita di pertaruhkan dalam keadaan seperti ini, saya merasa pada saat kejadian saya ditinggalkan, saat itu kekuatan Iman saya begitu buruk! sehingga saya menenggelamkan diri saya pada penyesalan, rasa bersalah, dan perasaan yang aneh-aneh lainnya. Sampai suatu waktu saya akhirnya tersadar, bahwa saya juga cepat atau lambat akan pergi di tempat yang seharusnya saya pergi, yang ada hanyalah bagaimana saya menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya, karena saya melihatnya begitu siap sebelum dia harus pergi.

Ditinggalkan saat sedang cinta-cintanya itu memang teramat menyakitkan, lebih menyakitkan dari apapun di dunia ini. Memang benar, saat perpisahan itu mengatas namakan dimensi yang berbeda. Bukan hanya jika rindu mendera, raganya tak mampu kau kunci lewat pelukanmu, namun doa mu yang teriring untuknya lebih lekat adanya. Ketidakberdayaan juga seringkali menghampiri, namun kembali teguhkan hati dengan Iman, percayakan kepada Sang Maha Hidup untuk merawatnya lebih baik disana. 

Allah Maha Adil, Dia menyiapkan kesedihan satu paket dengan kesenangan. Namun tidak memberikan semuanya secara langsung dan cuma-cuma. Perlu usaha keras, keikhlasan yang lapang dan berprasangka baik terhadapNya. Biarkan waktu dan semesta bekerja keras untuk memperlihatkan kejutan-kejutan hidup yang lainnya. Siapkan diri untuk menjumpai setiap kesedihan dan kebahagiaan yang akan datang esok hari, perkuat iman dan senantiasa mendekatkan diri. Allah tidak akan pernah meniggalkan umatNya seorang diri, ketika kita terus mengingatNya.

Selamat jalan kak pikachu...
Sabryna Eka Grafika, semoga amal ibadahmu diterima di SisiNya menjadi hadiah untuk tempat teristimewa yang akan kau duduki di surgaNya. Insya Allah kami akan berusaha untuk ikhlas dan merelakan kepergianmu karena inilah yang terbaik untukmu kak...

Selamat jalan kak pika...
Sabryna Eka Grafika, senyummu, candamu, tawamu, nasehatmu, teguranmu...pernah jadi sesuatu yang begitu kubutuhkan dan akan menjadi kenangan terbaik sepanjang perkenalan yang baru hampir 3 tahun ini...

Selamat jalan kak pika...
Sabryna Eka Grafika, doa kami semua yang menyayangimu teriring disetiap langkahmu menuju perisitrahatan terakhir, yang paling tenang, yang paling damai dan terlebih lagi yang paling tidak menyakitkan...

Selamat jalan kak pika...
Sabryna Eka Grafika, beristirahatlah di tempat yang paling abadi dengan tenang. 


Selamat jalan, wahai engkau yang terkasih :')



Love,
hiksyanisanie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar