Senin, 21 Desember 2015

#thepowerofIbu

Sebentar lagi peringatan Hari Ibu sebentar lagi untuk yang mainstreem sih... kalo saya pribadi sih, saya merayakan hari Ibu setiap hari. Like what happened today 😉

Hari senin, makassar dari pagi cerah-mendung-berawan, setelah weekend kemaren di guyur hujan terus menerus. My Monday blessing, i guess 😇
Hari ini saya ada janji interview, siang hari.  Dijalan menuju tempat interview, di angkot yang saya tumpangi, diberhentikan oleh ibu yang menggendong anak lelaki yang usianya kurang lebih 10 tahun tanpa alas kaki si anak. 

saya sengaja candid, malu fotoin ibunya. niat saya emang buat jadiin bahan tulisan buat "Mother's day" tanpa berharap ini akan kejadian ke saya.

Beberapa penumpang lain, bertanya pada si ibu "sakit anaknya?"
kemudian si ibu menjawab "iyah sudah dua minggu gak bisa BAB" 
kata penumpang yang lain, "sudah dikasi pencahar lewat anus bu? sudah ke dokter?"
kemudian ibunya menjawab "sudah ke dokter bu, katanya ada masalah di usus anak saya, harus di sedot. Butuh biaya, saya lagi tunggu kakak saya. Saya dari kampung bu"
kemudian saya bertanya "ibu ada bpjs/jamkesmas?"
ibunya menjawab "ada di kampung dek, kampung saya gak ada kendaraan yang masuk, harus naik ojek kemudian naik kuda. saya sdah kirim surat ke orang tua saya"
dengan refleks, air mata saya jatuh. saya merasa kasihan. 
kemudian penumpang lain bertanya "mana keluarganya bu? mana suaminya? butuh berapa?"
dengan terisak ibu menjawab "keluarga saya dikampung, bapaknya nikah lagi. butuhnya 350rb buat sedot ususnya, dia makan juga susah, kalo makan selalu muntah disertai darah dan cairan hitam, perutnya kembung"
tanpa pikir panjang, saya lalu mengajak ibu turun dari angkot bersama saya, menuju atm. Lalu membantu seadanya. 
awalnya si ibu menolak sambil menangis memeluk si anaknya yang masih dalam gendongan. Lalu saya memeluk si ibu, dan berbisik "ibu bukan meminta, saya yang mau memberi. yang penting adek sehat dulu, bisa di tolong" 
Lalu, kemudian saya mengantarkan ibu ke angkot yang akan membawanya ke rumah sakit. 
"Bu, cepet sehat buat adek. Dzikir ya bu"
"Makasih nak" sambil mendekap anaknya dan masih sesenggukan. 

Rejeki si anak, insha Allah baik. Bertemu dengan saya dan kedua penumpang lainnya yang juga ikut membantu. Dan ibunya, masha Allah....saya tersentuh dan mencerminkan beliau sebagai ibu saya. 

Pelajaran hari ini,  
Kasih ibu tidak ada satuannya, tidak bisa diukur dengan apapun. Kesakitan yang kita rasa, bisa 10x lipat dia rasakan. Beliau tidak berharap ditolong oleh kami yang asing, beliau hanya ingin membagi sesak dada yang selama anak nya sakit, ia rasakan berkali-kali lipat. Menggendong anaknya yang sebesar itu sendirian, tanpa ada keluhan lelah sediktpun terukir di wajahnya. 

Bantuan kami mungkin tidak seberapa, namun setidaknya kami bisa berbuat, bukan hanya bicara. Acuan saya hari ini, adalah pelajaran singkat kehidupan yang ibu itu titipkan pada saya, seketika saya langsung bercermin, bagaimana apabila saya ada di posisi ibu itu, apa saya akan melakukan hal yang sama? apakah saya bisa se sabar itu? apakah saya mampu melewati semuanya? Allahualam..

Buat kami para anak, yang suatu saat akan menjadi orang tua, sudah siapkah kita menghadapi kemungkinan terburuk? 

Ya Allah, alhamdulillah atas rejekimu hari ini untuk si anak yang kau titipkan lewat tanganku. semoga aku menjadi pribadi yang senantiasa menolong saudara-saudaraku. aamin Allahumma aamin. 

Selamat Hari Ibu, para ibu, mama, ummi, mami, bunda, yang tangguh. 
#thepowerofIbu


withLove, 
hiksyanisanie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar