Rabu, 25 Januari 2017

Cita-Cita Seorang (Calon) Istri


apa cita-cita kamu setelah menikah dan menjadi seorang istri?
punya rumah besar? mobil keluaran terbaru? segera punya anak?
apa saja, selama baik, berdoa dan berusahalah terus untuk meraihnya.
Saya ?
Saya adalah perempuan yang bercita-cita menjadi seorang istri dan ibu yang baik,
yang bukan hanya mahir mengurus anak, rumah, dan suami.
tetapi juga bisa mencari uang untuk paling tidak menghidupi hobi sendiri. (Baca : belanja make up, buku, mainan gajah dan starwars)
Saya sih pengennya bisa mandiri, kalo kepengen apa-apa bisa sendiri, nggak harus minta apalagi merengek ke suami.
Biarlah dia cukup dipusingkan dengan biaya rumah tangga dan pendidikan anak, urusan kepengenan saya pengennya bisa saya penuhi sendiri.
Malahan, saya akan lebih senang kalo penghasilan saya bisa support suami juga.
Karena di bayangan saya, pernikahan itu semuanya harus ditanggung bersama.
Itu kan pengennya, semoga dikasih jalannya.

Udah, gitu aja? Nggak.
Saya pengen bisa nyiapin sarapan untuk anak-anak dan suami saya setiap pagi sebelum berangkat ke kantor.
Bisa pulang cepat untuk menyiapkan makan malam untuk mereka, atau sekedar snack di malam hari untuk menemani (calon) suami saya begadang nonton Juventus.
Bisa ngajarin anak saya bahasa Indonesia yang baik, bisa melindungi dan menjaga anak-anak saya dari konten Youtube yang isinya cuma "anjing, bangsat, peler, kontol, tete!".
Bisa nemenin anak-nak saya main setiap weekend, beli mainan, buku bacaan, berenang, jalan-jalan ke taman, jalan ke museum atau sekedar masakin Ikan Pallumara kuah kuning kesukaan (calon) suami saya.

Kalo belum punya anak?
Saya pengen menjadi istri yang bisa mendengarkan suaminya, muluknya...pengen bisa bantuin (calon) suami untuk menyelesaikan masalahnya.
Tapi kadang, kita punya keterbatasan, kan?
Jadi, kalo gak bisa bantuin, paling tidak saya bisa bikin dia merasa lebih tenang dan merasa semuanya akan baik-baik saja (walau kenyataannya tidak).
Saya ingin jadi istri yang setiap suami saya bangun tidur, saya sudah ada di depannya, membawa secangkir kopi hitam serta sebuah kecupan yang tak kalah hangat.
Saya pengen jadi istri, yang ketika suami saya pulang kerumah, saya sudah cantik dan wangi, sudah menyiapkan makan malam, sudah siap memeluknya dan mendengarkan bagaimana harinya berjalan.

Saya pengen jadi istri yang setiap malam sebelum tidur, bisa diajak berdiskusi soal pekerjaannya, atau soal vapor dan liquid incarannya. Saya pengen jadi istri yang bisa diajak bebodoran, tertawa bersama, karokean lagu-lagu zaman dulu, dengerin dia nyanyi sampai nge-growl walau suaranya pas-pasan dan berakhir dengan kami ketiduran. Saya pngen jadi istri yang tiap masuk angin atau tiap kakinya pegel-pegel, saya tinggal pijetin dan bikin teh anget, jadi gak ada alesan buat dia lari ke tempat pijit. Saya pengen jadi istri yang gak pernah lupa sama kewajibannya dan punya suami yang gak pernah lupa untuk memberikan hak-hak istrinya. Apa saja itu? Dikompromikan dahulu.

Banyak juga ya kepengennya :))
Lho, bukan hanya itu. Saya juga pengen jadi istri yang bisa bilang "saya punya" ketika dia sedang kekurangan, atau "saya kuat" ketika dia merasa lemah, atau "saya bisa" ketika dia tidak mampu. Bukan karena dia tidak sempurna dan saya menyempurnakannya, tapi karena saya ada untuk membuat hidupnya lebih mudah, bukan menyusahkannya. Karena sayapun gak sempurna, sayapun gak lengkap, saya cuma butuh seseorang yang bisa membuat hidup saya lebih ringan ketika beban sedang berat-beratnya. Pun dia.

Masih ada lagi?
Ada, dong.
Saya pengen jadi istri yang bisa dia ceritakan ke orang lain dengan mata berbinar-binar dan bibir yang tersenyum. Istri yang juga disayangi oleh keluarganya. Istri yang dengan bangga dia gandeng ke setiap undangan. Muluk ya?

Saya pengen begini, saya pengen begitu...
Saya gak perlu mempertanyakan apakah dia akan memperlakukan hal yang sama, karena dengan memutuskan untuk mengatakan "iya" saat dia melamar saya dihadapan seluruh keluarga besar kami, saya yakin kalau dia akan menjadi sebaik-baiknya suami, sepantas-pantasnya lelaki.

Bagi kamu yang punya keinginan yang sama dengan saya, yuk...
dari sekarang coba untuk memperbaiki diri dan memantaskan diri untuk kelak menjadi pendamping seorang lelaki. Dan untuk lelaki yang pengen punya istri baik, coba juga belajar bagaimana caranya menjadi suami yang layak.



with Love,
hiksyanisanie

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
H-10 menjelang Dia yang memilih saya menjadi calon istrinya akan mengucapkan janji dihadapan kedua orang tua dan dihadapan Tuhan saya.
Cobaan silih berganti, namun kekuatan hati dan doa telah menghantarkan kami sampai hari ini.
Tidak ada usaha yang berlebih, namun bibir dan hati lebih sering berucap ke langit. Berharap malaikat juga mendengar dan menyampaikan kepada Semesta. Sang Maha Pengatur segala apa yang kami rencanakan.

Persiapan yang selalu terasa kurang, undangan yang belum semua tersebar. Godaan iman yang berontak, pertengakaran kecil, insha Allah kami dapat lewati bersama menuju Februari penuh cinta. Insha Allah. aamiin...

Makassar, 25 Januari 2017 
23:05 PM - di bawah basah langit abu-abu.

4 komentar: