Minggu, 02 Desember 2012

kedai teh siang itu...

di sebuah kedai teh siang itu...
seorang perempuan berbaju merah dengan jilbab biru tua duduk sendiri dengan laptop dihadapannya...
perasaan kacau karena dicuekin pacar dan masalah rumah yang bikin makin pusing..
memesan segelas es teh manis dan cemilan, dia duduk menatap layar laptop dihadapannya dengan tatapan kosong...
kenapa masalah ga bisa dateng satu per satu?
harus selalu barengan ya?
terus kenapa selalu harus ngelewatinnya sendirian?
ga pernah ada yang bisa nemenin, apa yang salah dari saya?

seketika menyalahkan masa lalu...

mungkin ada yang belum selesai dari masa lalu kami berdua...
lalu, apa yang salah dengan keadaan rumah pagi itu yang membuat semuanya berantakan?
hanya karena sepiring sarapan ?
makin gak karuan otakku siang itu dan seketika, setetes benda bening mulai menggantung di ujung mata..
jangan jatuh disini, jangan cengeng,
jangan terlalu rapuh, ayolah..ini semua akan segera berakhir...
tanpa peduli, benda bening itu menetes perlahan...

tiba-tiba kaget dengan sesosok laki-laki tampan dihadapanku menyodorkan tissue..

ya Tuhan, lama sekali aku tak bertemu dengannya...
dan langsung saja aku menyalami tangannya, parfumnya masih sama seperti yang ku kenal sebelumnya..
disebelah kanannya berdiri seorang perempuan cantik dengan senyuman khas ibu yang masih ku kenal..
mereka pernah begitu dekat di kehidupanku beberapa tahun yang lalu, mereka orang tua alm. kaka...

disebuah kedai teh siang itu...

tante ami dan om alif - begitu sering aku menyapa mereka..
mereka pernah menjadi bagian dari hidupku, karena anak lelaki sulungnya..
tante ami mengusap punggungku, seperti biasa yang dia lakukan...
she : kenapa nak?ada masalah kah?
he : iyah, masa sedih di tempat ramai begini
me : :")

sebenarnya bukan mereka yang aku harapkan siang itu, lebih kepada seorang pacar yang sedang sibuk dikampusnya, mengejar masa depannya...aku tak berharap banyak pada sosok pacarku sekarang, terlebih dia punya sejuta kesibukan yang harus kumaklumi...


tante ami dan om alif, gayanya masih sama saat mendengar keluhan ku dulu tentang alm. anak sulungnya...

seperti siang itu, mereka mendengarkan ceritaku dengan menggenggam tanganku erat...
sudah mencoba kutahan genangan di sudut mataku dengan tissue, tapi tak dapat kuelakkan kali ini...

pagi itu, tepat setengah sembilan pagi tamparan keras mendarat di sebelah kanan wajahku...

kaget, entah apa rasanya dipaksa bangun dan dipaksa merasakan perihnya tamparan keras pagi itu..
melawan, dengan refleks tapi apalah daya seorang sepertiku...
sudah biasa aku mengalaminya, kuterima saja karena aku seorang adik, entah dosa apa yang dilimpahkan padaku jika aku melawan saudaraku sendiri...
diluar ruangan itu, aku tahu seorang perempuan baya sedang gemetaran melihat anak perempuan satu-satunya tak berdaya menghadapi situasi pagi itu...

bukan pertama kalinya memang, sudah berkali-kali tetapi kuabaikan...

aku masih ingat umurku 9 tahun, pertama kali dia menamparku keras sekali, karena aku telat tidur siang kala itu...keesokannya dia masih memelukku dan membelikan ku permen, seakan kemarin tidak pernah terjadi...
setiap kesalahan yang kuperbuat hukumannya ada pukulan dan bentak, kuterima saja saat itu karena aku merasa salah...mulai sejak itu aku jadi perempuan yang berantakan, tidak seperti anak perempuan kala itu..
pernah aku bercerita dengan alm.kaka, dia tak berkata..hanya mengelus pipiku yang kala itu masih terasa sakit sekali..

sampai umurku 22 tahun hari ini, masih juga kurasakan kekerasan itu...

kadang aku marah pada diriku sendiri, kenapa tidak mampu menjaga dan membela diriku sendiri...
ya..tentu saja, aku terlalu memanja..tapi tak dapat terbantahkan I love him, he still my brother what ever he does to me...sungguh aku benci kekerasan!

mungkin banyak yang tidak percaya cerita ku ini, tapi ini benar adanya...

ibuku sendiri bahkan pernah memberi tahu teman-teman dekatku kalo kakaku yang satu itu berbeda, keras sekali..entah didikan dari mana, seumur hidupku ayahku saja tidak pernah menyentuhku kasar dengan tangannya, beliau lebih memilih membentak kemudian diam...



di kedai teh siang itu...
apapun yang terjadi, apapun yang pernah dia perbuat...
dia tetap menjadi bagian dari hidupmu, kau tak bisa tak mencintainya...
dia melaju kencang dalam darahmu...
maafkan dan tetap mencintainya...


kini ketakutan ini entah pada siapa kubagikan...

pacarku sedang sibuk menggapai cita-citanya, kawan?entahlah...
sendiri, iya aku memang selalu sendiri...

dikedai teh siang itu, sepasang orang tua yang mengenalku dari kecil ini hanya bisa tersenyum mendengarkanku bercerita, tentang sakit dan tentang pacarku sekarang...

she : tante lebih suka sani yang sekarang, lebih ceria ada warnanya.
he : iya mi, dulu pendiam suka senyum-senyum aja kalo ditanya

lagi dicuekin sama pacar, ya mungkin sibuk dan capek...

maklum saja, sikapi dengan dewasa cobalah untuk mengerti, posisikan dirimu sebutuhnya dia padamu
jangan berharap terlalu banyak, cinta itu memang harus mengerti. Kau mencintainya? Yes! pahami dirinya, urusan nanti bagaimana dia memahami mu, yang penting kau telah memperjuangkan perasaanmu, itu saja..

gak semua hubungan dengan orang yang kita sayangi itu berjalan mulus terkadang kita mencoba untuk menjaga tetapi yang namanya hati pasti akan selalu terluka..itu semua proses yang harus dijalani, sayangi dia semampumu, tunjukkan kamu ada untuknya..jangan berharap apa-apa karena cinta yang tulus tidak pernah berharap terbalaskan, hanya tau mencintai tanpa peduli rasanya dicintai.


di kedai teh siang itu..

kau belajar banyak dari sini...
kau tidak pernah benar-benar sendiri sayang, banyak orang yang mencintaimu disekelilingmu...
bahkan orang-orang yang tak pernah kau duga...
cinta itu mendengarkan, memahami, menemani, jujur dan apa adanya...
temukan sosok cinta di dalam dirinya...
cinta itu hanya bisa kita rasakan, tanpa kita tahu wujudnya...

di kedai teh siang itu...

ada cinta lama dari mereka yang menemanimu...
dia tidak disampingmu, tapi dia selalu kau bawa di hatimu...
yakinkan dirimu, dirinya juga selalu membawamu di hatinya...
tak perlu banyak bicara dan banyak pertanyaan tentang cinta...
karna cinta cukup kau rasakan pelan dan nikmati setiap detiknya...

di kedai teh siang itu...

aku bertekad menjadi lebih baik daripada hari ini..
belajar menghadapi masalah..
walaupun dengan berurai air mata...



@hiksyanisanie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar