Selasa, 06 Januari 2015

Hujan dan Pelukan

Hujan, salah satu kejadian yang alam suguhkan untuk membuatku kembali berdecak kagum dan menikmati setiap detiknya. Mulai dari aroma basahnya tanah yang pertama kali dia sapa, kemudian tetesannya yang begitu menggoda mengajakku menari dibawahnya, dan setelah ia berhenti menumpahkan kerinduannya pada tanah, ia terkadang membentuk sang pelangi sebagai jembatan doa untukku sang pemuja hujan.

Hujan yang paling mengerti rasanya jatuh berkali-kali namun masih enggan terhenti kemudian masih sudi untuk kembali, Mengajarkan bagaimana hati ini harus menjadi tangguh seperti hujan, sabar seperti tetesannya, dan ikhlas seperti tanah yang selalu basah olehnya.

Pelukan, salah satu pergerakan tangan manusia yang tiada henti ku kagumi dan masih tetap selalu ku nikmati. Tuhan terlalu keren menciptakan hal-hal ajaib dengan sederhana. Bisa dibilang saya penggila pelukan, apalagi dengan orang-orang terdekat entah itu sahabat, pacar apalagi keluarga saya. Di tulisan sebelumnya saya sempat sedikit membahas tentang pelukan, jadi sebaiknya saya tidak usah membahas lagi tentang pelukan itu seperti apa.

Bagi kebanyakan orang, hujan selalu disandingkan dengan pelukan, kenapa? mungkin karena hujan identik dengan udara dingin, dan pelukan itu menghangatkan. Hmm...tapi bagiku pelukan dan hujan memang kolaborasi Maha Dahsyat, pernah merasakan pelukan dan ciuman di bawah hujan?

Selamat menikmati tetesan hujanmu malam ini.
Selamat Malam,


Love,
@hiksyanisanie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar