Minggu, 25 Januari 2015

seperti sebuah duri

Ku tersadar dalam hati merenung apa yang terjadi
yang telah menyayat dan menyakiti 
namun ketidakberdayaan yang menghantui
Tak mampu aku mengatasi mengatasi segalanya sendiri
membutuhkan sesuatu yang dapat memberi arti namun hal itu sulit untuk diganti

Bagai duri mawar yang berada di batang yang tidak pernah dipandang yang akan selalu siap untuk dibuang
Namun duri ini tidak menyakiti tidak berniat menyakiti
terkadang memohon untuk disakiti karena sadar bahwa duri wujud terkecil

Tuhan…apa duri selalu diapndang menyakiti?
walaupun dia punya ketulusan hati dalam menyayangi dan mencintai sampai dia dibenci?

Tuhan…duri sadar tak akan jadi mawar, walaupun dia berada di batang, terlebih batang akan menjaga mawar untuk selalu merekah…
Nista hidup duri, tak dipandang, dibuang, dan dibenci
walaupun takdir yang menghendaki nasib menjadi duri…

Begitupun aku,
ketulusan hatiku tak pernah dipandang dan selalu siap dibuang
Kemurnian hatiku membuat yang lain sakit,
sakit akan kehadiran perasaanku, membuat orang lain takut, takut terluka dan tak berharga

Tuhan…
aku duri kecil yang tidak akan menyakiti, tidak akan menakuti, tidak akan membuat terluka
terlebih untuk orang yang aku cintai, aku kasihi.



Love, 
hiksyanisanie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar