Kamis, 15 Januari 2015

Film Hijab #review

iseng-iseng review film Hijab.
dimulai dari tadi siang, gak ada kerjaan. iseng aja buka website 21cineplex.com dan ternyata film hijab ini sudah mulai tayang perdana. Ya, buru-buru aja saya ke salah satu Mall di Makassar buat nonton film itu.


saya adalah penggemar film, baik itu film hollywood, Indonesia apalagi Korea (haha, kalo ini sih drama serinya juga diladenin). Tapi saya termasuk salah satu yang pemilih dalam hal menonton film Indonesia. Alasannya karena, gak semua film Indonesia menarik buat saya tonton. Apalagi yang bergendre horror dan ya...kamu-taulah-apa-yang-biasa-diselip-di-film-horror-indonesia. Jadi alesannya bukan karena gak bagus ya...kalo gak bagus mah gak mungkin dong film mereka masuk ke bioskop dan bisa ditonton sama semua orang di Indonesia. 

Oke, balik lagi ke soal film Indonesia. Boleh dibilang saya itu termasuk salah satu fans dari Sutradara Hanung Bramantyo ini, diluar kehidupan pribadinya yang kalo boleh aku bilang sih, doi termasuk Ayah yang kece abad ini. Saya mulai menyukai karya sineas berbakat ini sejak saya nonton film CAS. Saya suka caranya menggarap film, tidak terkesan berat untuk ditonton. Dia mengemas film dengan 'sederhana' di mata saya.

Kali ini Mas Hanung kembali menyuguhkan satu lagi film Indonesia, dengan berkolaborasi bersama isterinya, Zaskya Adya Mecca.Perempuan yang menjadi fashion icon pilihan saya sejak tahun 2013 sampai sekarang ini, memiliki penampilan yang kalo boleh dibilang sangat kasual bila dibandingkan dengan teman-teman berhijab lainnya.

Hari ini adalah perdana film Hijab di putar diselurruh bioskop Indonesia, dan saya adalah salah satu orang yang menontonnya di pemutaran perdananya di Makassar. Meskipun bangku di bioskop ini tidak terlalu penuh, hanya sekitar 40-50%, tapi jujur saya menikmati film ini dari awal. Tidak hanya perempuan yang berhijab yang menontonnya, ada juga teman-teman perempuan kita yang "belum" berhijab termasuk sebagai penontonnya siang tadi.



Film Hijab ini bisa jadi inspirasi banget. Banyak hal yang bisa kita jadiin pelajaran didalamnya. Film ini bercerita tentang kehidupan 4 orang sahabat, tapi yang uniknya film ini gak cuma drama biasa, kehidupan ke empatnya bener-bener dari berbagai aspek. Mulai dari "kenapa mereka berhijab" sampai masalah rumah tangga, dan konflik antar sahabat. Lumayan bisa mengobrak-abrik kenangan kita bareng sahabat. Dan kalo boleh saran sih, mending nontonnya bareng sama sahabat-sahabat kamu deh! 

Kecuali Anin (Natasha Rizky): Bia (Carissa Putri), Tata (Tika Bravani) dan Sari (Zaskia Adya Mecca) adalah perempuan bersuami dan berjilbab dengan style yang berbeda-beda. Bia yang desainer dan bersuamikan artis memilih berjilbab fashion. Tata yang isteri fotografer menutupi rambutnya yang botak dengan Turban. Sari yang bersuamikan lelaki keturunan Arab kolot membalut tubuhnya dengan Jilbab Syar’i. Hanya Anin yang memilih untuk bebas: tidak berjilbab sekaligus tidak mau menikah. Seperti halnya Anin, awalnya Bia, Tata dan Sari adalah perempuan mandiri. Setelah menikah, mereka menjadi isteri yang 'Ikut Suami' dan berada dalam kondisi tidak berdaya dengan pilihan-pilihannya sendiri.

Suatu hari, saat arisan bersama, Gamal -suami Sari- (Mike Lucock) menyindir dengan kalimat: 'semua arisan ibu-ibu sebenarnya arisan suami, karena duitnya dari Suami'. Tata terusik. Kemudian mengajak sahabatnya untuk menggugat ucapan Gamal dengan cara kembali menjadi perempuan mandiri seperti saat mereka masih lajang. Tidak disangka, Sari menyambut dengan antusias. Bia, Tata dan Anin jadi semangat. Akhirnya secara diam-diam mereka bekerja dengan memulai bisnis fashion HIJAB secara online. Bia desainernya, Sari yang mengelola keuangan, Tata dan Anin marketingnya.

Pada dasarnya film bergenre drama komedi ini ceritanya sederhana, namun dikemas dalam bentuk yang unik sehingga film ini menjadi menarik dan menghibur sekaligus mengharukan. Terlihat dari reaksi gelak tawa para penonton yang hadir menyaksikan film ini. Ceritanya ringan dan seputar kehidupan wanita berhijab. Film ini adalah flash back yang disampaikan dengan 3 dari 4 tokoh utama wanita menceritakan pengalaman mereka dari awal berhijab sampai bisa memiliki bisnis fashion hijab bersama. 

Dimulai dengan cerita tokoh Bia (Carissa Putri) mengenai alasannya memakai hijab, kemudian diikuti dengan cerita 2 tokoh lainnya sampai mereka menikah dan alasan mereka membangun usaha bersama tanpa sepengetahuan para suami. Dalam 3 bulan bisnis ini meroket karena keuletan mereka. Disamping itu, fashion HIJAB juga sedang menjadi trend di Indonesia. Mereka telah berhasil membuktikan bahwa mereka bukan tipe perempuan ‘ikut suami’. Mereka akhirnya mandiri. Bahkan penghasilan mereka melebihi suami. Tanpa disadari para suami merasa gengsi dan terancam sehingga menyebabkan keretakan rumah tangga.

Di film ini ada adegan dimana suami Bia, Matnur (Nino Fernandez), sedang melepas stress di convenience store (mini market) dengan minum. Entahlah yang diminum apa, tapi di meja tempat Matnur duduk ada botol bir yang menurutku dengan adanya bir itu bisa saja menunjukkan bahwa seorang muslim wajar atau biasa minum bir, ya walaupun mungkin ada model-model yang seperti itu di dunia nyta, tapi ntahlah.. seperti ada yang ingin dicampur adukkan di dalam film ini. Padahal kita tau kalau bir itu hukumnya haram.
Dan adalagi, dimana Tata masih memperlihatkan lehernya, ya walaupun di filmnya di sebutkan bahwa dia memakai turban karena alesan rambutnya yang rontok dan botak. Ya apapun alesannya, banyak dari penonton kita mungkin agak sedikit kurang setuju dengan beberapa kekurangan di film ini.

Tapi kalo dilihat dari lifestyle masa kini, Hijab memang sedang berkembang dengan sangat pesatnya di Indonesia sendiri, alhamdulillah. Namun bukan hanya hijab yang mereka tonjolkan dalam film ini, bagaimana keempat sahabat ini menjalin silaturahminya, meskipun ketiga dari mereka sudah berkeluarga, bagaimana mereka menyikapi konflik rumah tangganya, bagaimana mereka membangun sebuah usaha dari nol. Dan sebagai suami, bagaimana sebaiknya menyikapi diri dan menempatkan dirinya terhadap isterinya yang mungkin mulai kekinian, punya aktifitas di sosmed, dan juga tentunya memiliki dunia juga ebrsama sahabat-sahabatnya, tapi tetap berusaha saling menjaga keutuhan rumah tangganya.

Temen saya sempat nanya "gimana filmnya, bagus?", saya hanya menjawab "bagus, inspiratif" dan dia pikir ini hanya untuk perempuan yang berhijab atau muslimah lainnya. Tenang, lelaki juga bisa banget nonton film ini, soalnya banyak pelajaran juga sih buat laki-laki calon imam! 
Nah, buat yang belum nonton...kalo saran aku sih asiknya nonton bareng sahabat-sahabat kamu. Karena konflik antar sahabat itu memang selalu ada, ya namanya juga manusia gak akan pernah betah akur lama, soalnya akan sangat sulit menyatukan beberapa kepala yang isinya berbeda-beda kan?

Selamat menonton,


Love, 
hiksyanisanie



Tidak ada komentar:

Posting Komentar