Senin, 20 April 2015

dua hari lagi, duapuluhdua April :')

ada sebuah kerinduan yang kembali menyelinap, satu per satu. kemudian perlahan membuka kotak kenangan yang berusaha ku tenggelamkan di dasar, agar ada yang enggan bersusah menemukannya. salah, aku salah menempatkannya masih di dalam, harusnya aku sudah lama menggalinya, lalu membuangnya, membiarkan kenangan itu pergi bersama udara.

selalu berhadapan dengan ketidaksiapan atas sebuah kehilangan, bukan begitu? salahnya, aku tidak pernah belajar bagaimana setelah tidak denganmu. karena terbiasa bermain dengan waktu, digenggam tanganmu.

sudah berapa lama kau menghuni surga? mengapa surga yang aku yakini kau ada didalamnya? karena aku yakin, DIA senantiasa mendengan do'a ketika aku meminta tempat terbaik untukmu, begitupun aku yakin, dalam do'a Mami, Papi dan Ade'.

sudah lama sekali aku membatasi diri dengan keluarga yang juga pernah jadi rumahku, tempat aku pulang. kini, hampir setahun lamanya aku tak pernah hanya sekedar mampir. namun, semuanya kembali menjadi perasaan bersalah padaku, ketika Mbah harus menyusul cucunya di surga. Kak, sudah ketemu Mbah di sana? :')
ku batasi hanya karena aku tak sanggup melukai diriku sendiri lebih banyak, cukup! dengan mengingatmu saja, atau tiba-tiba memimpikanmu, adalah kesakitan luar biasa yang timbul tiba-tiba. penyesalan yang menghantui ketidakjujuran masing-masing kala itu, menjadi tamparan hebat untukku hingga detik ini. (membuat migrain ku kambuh saja, huh!)

dua hari lagi, jika waktumu benar-benar panjang, kau pasti sudah menggodaku, menanyakan apa saja yang akan kupersiapkan untuk surprise mu? namun tanggapanku selalu saja dingin, cuek, yang kemudian kau melakukan kebiasaanmu, mengacak-acak rambutku. ah, iya...kau ingin sekali melihatku berambut panjang bukan? hahahaha :') pernah aku mencobanya sekali, namun menyerah. aku gak tahan sama keborosan shampoo ku :p
boleh kuberi tahu bocoran sedikit, belum ada yang menyamaimu hingga detik ini terhadap hobby mengacak rambut :') mungkin karena hijabku sekarang. ahh...iya hijab, kau sering mempermainkan aku untuk berhijab, sampai setahun sebelumnya kau pergi, aku masih ingat ekspresi "pura-pura" tidak pedulimu. padahal aku tahu, kamu senangnya bukan main (dapet bocoran dari Mami).

dua hari lagi, semoga aku masih sanggup menemuimu di rumah abadimu. mengingatmu saja aku bisa saja tidak berdaya, pelukan terakhir mu pun, terkadang masih sering aku rasakan, aku ternyata hapal betul tentang kamu. namun, masih saja sering luput. kau tahu alasan aku menyukai bau badan laki-laki yang masih beraroma sabun? ataukah alasan aku masih memelukmu ketika sehabis main futsal, kemudian kau mendorongku karena merasa keringatmu bau? ataukah kenapa aku begitu sering menemanimu dengan dengkuran pelan saat tidur? ataukah mengapa matamu yang aku cium sebelum kafan membungkus?
ada cinta di setiap sudutmu, aku tahu, namun pura-pura tidak tahu. kaupun begitu, kan?

siapa yang berani memegang tangan ku pertama kali, ketika kemudian aku menamparmu, lalu kau ambil kembali tanganku untuk kau tuntun pulang karena hampir maghrib aku masih di lapangan basket sekolah? siapa yang menerima perempuan tomboy yang gak punya temen perempuan? cuma kamu, kak.

aku pernah marah pada Tuhan, ketika kau pergi untuk menemuiNya di surga. aku mengeluh sepanjang waktu, terlebih lagi karena rencana masa depan yang luar biasa darimu harus segera ku hempaskan ke tong sampah. namun, benar katamu dalam mimpiku, tidak ada artinya, toh semua memang sudah harus terjadi. betapa malangnya aku selama setahun lebih kepergianmu, masih saja seperti kurang waras saat nyekar kerumahmu?

butuh waktu yang lama, untuk membuka diri meski harus tersakiti kembali, setidaknya dia nyata. ketika rindu, aku mampu memandangnya dari jauh, masih bisa menjabat tangannya, sembari mencuri-curi menghirup aroma tubuhnya. lalu kamu? harus bagaimana?

dua hari lagi kak, kita akan berada di umur yang sama "silver age" sudah mulai menua, nampaknya. hahahaha :')
dua hari lagi kak, aku akan mampir menjengukmu. in shaa Allah.

hmm, masih banyak tentangmu yang bila kutulis, entahlah...mataku makin sembab tidak beraturan, bukannya kau paling tidak suka aku menangis? katamu, jangan seperti anak kecil ! karena cuma anak kecil yang hobinya nangis.

dua hari lagi kak, namun sudah ku titipkan banyak kado untukmu melalui sang malaikat, lewat doa-doaku. bukannya dari dulu kamu gak suka dikasih kado berupa barang? katamu, lebih ada gunanya do'a, sedikit-banyak tetep gratis, namun kau selalu hanya menunggu kue tart blackforest, kegemaranmu. seumur hidup, hanya kamu yang aku lihat bisa melahap kue super-duper-manis itu sendirian. hahaha :')

dua hari lagi, duapuluhdua April 2015. sudah 5 tahun berlalu, terakhir aku masuk ke kamarmu, aku masih melihat pernak-pernik vintage kegemaranmu, masih belum berubah. poster marlyn monroe, the beatles, jejeran duffy duck, serta bendera Barca Fc. masih berasa rapih di tempatnya. lututku rasanya mau lepas, gemetaran, saking rindunya.

kak, dua hari lagi. aku menulisnya dengan derai air mata di pipi. rindu, teramat rindu. seandainya kau membaca tulisan ini, pasti setelahnya kau akan berteriak dihadapanku "dasar pacar cengeng!" kemudian ketawa lalu memelukku sebentar.

Dear, kaka Fachri..
how was heaven? are you happy now? wish angels bring you best gift from me in earth, even just a pray.
two days later, and I'm still love you.

dua hari lagi, kak..
tunggu di pusaramu, ya :')


Love,
hiksyanisanie




Tidak ada komentar:

Posting Komentar