Senin, 20 April 2015

just say if you had a feelin'...

pada satu kejadian hampir 5 tahun lalu, saya punya satu pelajaran berharga. hikmah dari kepergiaan seseorang. 
tidak mudah untuk saya mampu melewati hari demi hari untuk kembali menegakkan kepala dengan penuh percaya pada keajaiban berikutnya yang sedang dipersiapkan. 

jika saat itu saya diberi pilihan, saya memilih untuk kamu tetap tinggal di dimensi yang sama meski harus terpisah, setidaknya patah hati ku tidak separah ini. jika boleh saya memilih, saya ingin memakai hati yang lain kalau memang harus kembali patah, namun sayangnya Allah hanya memberikan satu hati, yang ternyata harus dipatahkan berulang kali oleh orang yang berbeda.
apa yang paling menyedihkan dari patah hati? saat yang mematahkannya seperti hilang ditelan bumi, iyah..sekarang dia sudah menyatu dengan bumi.

para pembaca tulisanku beberapa hari ini sedikit heran mungkin, mengapa tulisanku bercerita lagi tentang almarhum, ini salah satu kado untuknya, besok tepatnya dia akan berulang tahun yang ke 25 tahun. setahun yang lalu, aku sibuk dengan orang lain sampai melupakannya, hampir tidak pernah menjenguknya diatas pusara, marah dia. pastinya! bahkan terlanjur marahnya dia padaku, semesta pun ikut berpihak, dia berhasil mematahkan hatiku kembali. dengan orang yabg berbeda. aku tahu ini akal-akalanmu, kau memohon dari Surga kepada Tuhan, agar aku kembali mengingatmu, bukan begitu? hahahaha...kau curang, kak!

sepertinya, berdasarkan tulisanku tentangmu, kau anak yang begitu baik, nyaris sempurna. hahahaha.
perawakanmu tinggi, sampai terkadang berbicara denganmu harus mendongak sedikit keatas untuk menatapmu, matamu teduh, senyummu tak pernah lekang dari bibirmu, kulitmu yang putih, aroma sabun badanmu, parfummu... C&K light blue, ukuran sepatumu 43, bajumu M, kau sering sekali memakai varsity jacket dan kacamata. iyah, minusmu waktu itu hanya -0.75 tapi kamu tetep ngotot pakai kacamata hanya karena aku bilang "kaka, ganteng loh pake kacamata gitu ya?" aku ingat sekali itu. sepatu converse mu, iyah...kau membelikan sepasang juga untukku, sepatu itu masih sesekali kupakai, meski sudah robek sana-sini.

kalau ada yang paling protes dengan dandananku jaman smp-sma itu pasti kamu! kamu sebenarnya agak risih kan ketika aku memakai baju kaos kebesaran dan celana hotpantsku tenggelam didalamnya? dan kamu paling benci dengan bau minyak telonku, serta sendal jepit yang kupakai kemana-mana. katamu dandananku terlalu boyish disebelahmu. hahahahaha :')
syukurlah. sepertinya di Surga tempatmu kini, gak ada yang namanya minyak telon kan?

kamu ternyata mencintaiku dengan cara yang lebih sederhana dari apa yang aku fikirkan, aku merasakan, tapi tidak pernah paham betul perasaanmu. bagaimana tidak, seingatku kita pergi berdua selama 8 tahun bersama, bisa dihitung hanya beberapa kali, jari2 ku sudah cukup menghitungnya, panggilan sayang? ini apa lagi. menjelang kematianmu baru sering aku mendengar kau memanggilku dengan sayang. memegang tanganku? oh Tuhan, hanya saat kau menemaniku menyeberang jalan, karena kau tahu aku bukan penyeberang yang baik, menciumku? pernah! waktu ulang tahunku, dan sesaat sebelum kau di mandikan untuk segera di kafani.

kita hampir tidak pernah saling mengungkapkan perasaan satu sama lain, itulah penyesalan terbesarku. aku hanya sering mendengarnya lewat Mami mu, ketika kita sedang bertengkar bahwa kamu sayang sama aku, tapi itu semua tidak cukup, sayang....aku butuh mulut dan hatimu yang berkata demikian, setidaknya sekali.

itulah hikmah yang aku ambil setelah kepergianmu, perasaan itu perlu di ungkapkan agar tidak menerka-nerka kemudian salah dan menyesal.

aku terlampau takut menyesal karena terlalu gengsi mengungkapkannya, sampai pada akhirnya aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. seperti kisah percintaanku terakhir ini yang membuatku menjomblo selama setahun belakangan ini, setidaknya saya pergi dengan mengungkapkan perasaan yang sebenarnya padanya. kecewa, jelas. diselingkuhin. tapi paling tidak dia tahu, saya mundur karena saya sayang, sepengetahuan saya, sayang adalah ketika kamu ingin orang tersebut bahagia, meski bahagianya adalah dengan menyakitimu. sayang itu terkadang juga menyakitkan, ketika hal yang sama kamu rasakan, ditinggal saat sedang cinta-cintanya.

seseorang yang membaca tulisanku sebelumnya pernah bilang "yang penting sekarang kamu syukuri apa yang ada, pertahankan, karena kamu tidak pernah tahu kapan semuanya akan hilang. kamu yang paling tahu rasanya, karena kamu yang pernah melaluinya. jangan di sia-siain yang udah ada sekarang"
mungkin maksudnya adalah, fokus sama apa yang sedang berada didepanmu, pertahankan, perlihatkan dan perjuangkan atas perasaan yang kamu punya, karena saya sudah pernah menyesal dengan terlalu gengsi.

jaman sekarang, mungkin saja banyak perempuan yang kurang sepakat dengan mengungkapkan perasaan kepada seseorang terlebih dahulu. ini bukan masalah gender, ini soal perasaan yang gak punya jenis kelamin, setidaknya mengungkapkan apa yang membuat malam harimu ingin berlalu segera, berganti pagi untuk bertemu dengannya. dan setidaknya dia tahu apa yang kamu rasakan, meskipun harus menerima konsekuensi yang ada. setidaknya kamu sudab berani dan mencegah penyesalan terhadap egomu.
dan laki-laki diluar sana, kalo ada cewek yang ngomong sayang duluan ke kamu, syukurin ya...jangan langsung ilfill gak jelas terus ngilang. ya kalo emang gak suka. ngomong baik-baik, jelaskan biar gak salah paham, biar sama-sama terbuka. ya...siapa tau dia jodoh kamu suatu hari nanti. meskipun bukan sekarang kamu menerima pengakuan atas perasaannya.
perempuan itu hanya perlu di ungkapkan perasaannya, nah laki-laki juga demikian, biar sama-sama lega.

selamat mengungkapkan, isi hatimu!


love,
hiksyanisanie 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar