Kamis, 08 Desember 2016

Perihal Aku Jatuh Cinta Padamu

Ada yang bilang, ketika jatuh cinta, kita tidak punya alasan mengapa kita mencintainya.
Aku percaya itu. Namun, belakangan aku befikir untuk mencari alasan tersebut lebih keras.
Aku ingin mendokumentasikan perasaanku ketika pertama jatuh cinta padamu.
Aku percaya bahwa perasaan itu berubah dari waktu ke waktu.
Kelak, ketika ada rasa yang berubah, aku ingin membacanya dan mengingat lagi rasa pertama kali aku jatuh cinta padamu.
Bukan, bukan ingin membuatnya dramatis.
Aku hanya ingin bertahan untuk seseorang yang sudah aku pilih.
Dan aku tidak Akan menyesali kalaupun tidak seperti harapanku jadinya.
Dan kalaupun aku dan aku berpisah, catatan ini akan membuat kita lebih bijaksana,
bahwa sepahit apapun yang nantiny kita tempuh, hal-hal manis telah lebih dulu mewarnainya.
Dan kamu pernah memberikan rasa ini kepadaku.
  1. Aku memiliki keyakinan yang kuat hanya dengan menatapmu. aku tidak memikirkan hal lain selain ingin mencintaimu dan rasa ini tidak kurasakan sendiri. aku merasakan energi yang sama, getaran yang kau berikan sama. bahkan lebih besar. bahwa kemudian kita memutuskan untuk jalan bersama, itu hanya formalitas. aku tahu, kau orang yang tepat untuk melangkah tanpa harus mengungkapkannya. aku memilihmu.
  2. Kamu membuatku yakin. meski belum banyak hal yang aku tahu tentang dirimu, dan belum banyak hal yang kau tahu tentang diriku, tapi aku yakin kita sama-sama punya kesediaan untuk saling mengenal lebih jauh memahami baik-buruk diri masing-masing. beradaptasi dengan hal-hal yang tidak terbayangkan sebelumnya. Kau membuatku yakin bahwa kita bisa saling menjaga, bahkan di awal kita saling mengenal. Kau mengajarkanku untuk tetap menjadi diri kita saat membuat perjalanan kita.
  3. Kau membuatku tersenyum. Kelakuan-kelakuan anehmu tanpa harus kau sengaja, sudah cukup membuatku tersenyum. Ketika kita jauh dan aku rindu, intatan tentang hal ini mungkin akan mengobati rasa rinduku. Aku bahagia karena kau membuatku tersenyum, hampir setiap hari.
  4. Aku merasa aman denganmu. Kau memang bukan orang yang romantis, buka orang yang berapi-api dalam mengekspresikan rasa cinta. Kau hanya memberikan aku rasa aman ketika aku didekatmu, bahkan ketika yang kita lakukan hanya diam. Dan aku rasa itu cukup.
  5. Bercerita tentangmu membuat mataku berbinar. Dari situ aku menyadari bahwa aku mengagumimu. Dirimu dengan kelebihan kekurangannya. Semua hal tentangmu, semakin aku mengetahuinya semakin itu semua membuatku bangga mengenalmu. tidak karena apa yang kau punya atau yang kau capai. Tapi, karena itu adalah kau, Sekarangku.




withLove, 
hiksyanisanie

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
23:30 WITA 
almost 2 hours since you've back to your home and prepare to your flight tomorrow
and i miss you already. 
8 December 2016, it's already 300days since we're together whether we apart. but it's so close goes to reach our dream one by one. keep praying and begging to Allah for blessing us wherever we are.
ailasyu, Mr. A :*

Selasa, 08 November 2016

tanpa 'tapi'

Saya yakin kalau semua orang pasti pernah jatuh cinta,
entah cintanya berbalas atau bertepuk sebelah tangan,
saya yakin kalau semua orang pasti pernah mencintai dengan begitu dalam dan sepenuh hati,
entah dia mengharap balasan atau memilih mengikhlaskan,
dan saya juga yakin kalau semua orang pasti pernah merasa dicintai dengan begitu tulus,
entah dia membalasnya atau memilih tak menghiraukannya.

tetapi, apakah semua orang pernah merasa bahwa ia sudah berhenti mencari?
Belum tentu. Ini. Ini yang membedakan saya dengan mereka.
Saya berhenti mencari, saya berhenti di kamu.
Semua yang sebelum kamu rasanya tak lagi berarti.

Kamu, kini jadi dunia saya.
Dunia yang tak lagi sama, dunia yang berputar dan terbalik tak tentu arah,
dunia yang penuh dengan hal-hal yang tak biasa, yang juga tidak pernah saya temui sebelumnya
dunia yang saya benci dan saya cintai secara bersamaan.
dunia yang tak ingin saya tinggalkan.
saya berhenti mencari. saya berhenti di kamu. 
kamu adalah senyata-nyatanya lelaki yang saya inginkan, dan beruntungnya,
kamu juga yang sebenar-benarnya lelaki yang saya butuhkan.

saya berhenti mencari, saya berhenti di kamu.
saya tak pernah berhenti mengucap syukur atas kehadiranmu,
yang entah bagaimana, menjadi alasan hadirnya tawa dalam hidup saya.
sebelum kamu, tawa tak pernah datang sesering ini.
untuk lelaki yang telah membuat saya berhenti mencari dan jatuh cinta setiap hari, 
saya cinta kamu tanpa tapi.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
8 November 2016, 08:40 am
it's been 270 days, and we still together
I always happy to having you as my bestguy ever!
thankfull for entering my life as far as today.
bismillah for our wedding prepartion !
and I love you, too. A !



withLove,
hiksyanisanie

Rabu, 02 November 2016

tentang DIA

tentang DIA
yang aku panggil dengan sebutan Mama
mendengar orang-orang berbisik tentangmu,
baik burukmu hanya aku saja yang paling tahu.

tentang DIA,
yang selalu ingin belajar, mengajarkanku betapa menyenangkan menjadi pandai.
yang selalu tak lupa pulang, membentuk sebuah rumah tujuan kembali.
yang kata orang terlampau sabar, mengajarkanku bagaimana berserah diri
yang dikiranya lemah, jiwanya terlalu kuat jika ia tak bersembunyi dibalik halusnya seorang perempuan.
yang dikiranya kuat, namun renta. kerapuhannya disimpan sendiri. 
hanya karena tidak ingin kami khawatir

tentang DIA,
yang hanya memikirkan kebahagiaan kami, menyampingkan segala keegoisannya.
yang lupa bahwa DIA juga manusia biasa yang harus mencintai dan membahagiakan diri sendiri.

tentang DIA,
yang bertahun-tahun menolak lupa pada kelelahan, membiasakan diri dengan kesibukan, menutupi rasa kesakitan, diam dalam hati yang teriris-iris, tersenyum di saat jiwanya terkoyak.
Ya Tuhan, apakah DIA adalah jelmaan malaikat yang kau turunkan untuk kami?

tentang DIA, 
yang sungguh tidak ada kebencian sedikitpun yang tersimpan, yang sungguh mencintaiku sepenuh hati, yang ingin kubahagiakan sampai mati. 

Mama,
jika suatu hari aku berada di tempat yang jauh, aku masih tetap sahabat baikmu. yang mendengar tangisanmu, keluh kesahmu, marah dan bahagiamu. 
Mama,
tolong tetaplah sehat dan bahagia. masih banyak hal yang harus kita lewati bersama.
Mama, 
jika suatu hari aku terlena dengan kehidupanku dan lupa mengabarimu, menulis rindu untukmu, percayalah di dalam do'a ku kau tak pernah terlewatkan.
Mama, 
semoga sabarmu, ikhlasmu, pandaimu menurun kepadaku. tetap sabar mengajarkanku semuanya.
Mama, 
saya mencintaimu lebih dari detak jantungku, lebih dari aliran darah yg mengalir di tubuhku, bahkan lebih dari seluruh isi jagad raya ini.
maka dari itu, sehat ya Ma...

-----------------------------------------
1:32 a.m aku terdiam disudut kamarmu, mendoakan kesembuhanmu, Ma...



withLove, 
hiksyanisanie

Senin, 31 Oktober 2016

My Quality Time with Melia Hotel

Hola!
menuju weekend kayak gini, dengan segudang kesibukan sebelumnya. entah mengajar ataupun repot mengurus keperluan menikah, rasanya saya emang paling pas buat 'me time' ala sanie. awalnya bingung sih, mau kemana, ngapain dengan waktu yang singkat, sekitaran 1-2 hari aja yang minim budget dengan jarak yang gak terlalu jauh juga. 
Berdomisili di Makassar dengan pilihan yang menurut saya terbatas, gak seperti di kota besar lainnya. Mana waktu tempuh yang saya rasa, cukup menyita waktu dan tenaga, pilihan paling tepat adalah ke hotel. Beberapa waktu lalu, saya baru saja pulang dari ibukota tercinta, mengurus undangan dan tetek-bengeknya, lumayan membuat saya kurang beristirahat dan menikmati waktu. Padahal saya di Ibukota loh, tapi entah macet dan sibuk dll saya memilih untuk menikmati waktu di Makassar aja. 
Nah, akhir-akhir ini saya mendengar ada beberapa hotel baru di Makassar yang 'must to try' dari beberapa review yang ada, salah satunya di https://www.tripadvisor.com/Hotel_Review-g297720-d10640552-Reviews-Melia_Makassar-Makassar_South_Sulawesi_Sulawesi.html 
Setelah searching dan membaca beberapa recomended dari pada traveler yang ke Makassar, saya memutuskan untuk menginap di salah satu Hotel baru di Makassar. Hotel Melia Makassar.


Hotel Melia Makassar, beralamat di Jalan A. Mappanyukki No. 17 Makassar ini adalah hotel yang terbilang sangat baru di Makassar, kurang lebih baru dua bulan setelah launching. 
Nah, karena kejebak macet dan hujan, jadi saya emang sampai dan check in di hotel sudah menuju malam hari, padahal saya rencana pengen ngelihat sunset yang katanya keren di salah satu spot yang ada di Hotel Melia ini. 

Hotel yang berasal dari Spanyol ini setahu saya sih cuma ada 3 di Indonesia, ada di Jogja, Bali dan Makassar. Kata orang-orang-orang sih, pelayanan hotel di Makassar itu masih standart, kurang ramah, tapi pas pertama kali saya menginjakkan kaki di Hotel ini, yang saya temukan adalah senyum dan sapa para pegawai hotel. Sistem parkirnya pun valley service mungkin karena alasan lapangan parkir yang minim dari hotel, tapi ini adalah solusi cerdas sih buat para tamu biar gak repot dan ngedumel cuma soal parkir, hahahahaha...


Hotel Melia ini terdiri dari 20 lantai, dimana ada beberapa fasilitas yang ditawarkan. Nanti aku bakalan ceritain fasilitas apa aja. Kali ini aku bakalan obrolin secozy apa sih lobby hotel dan para karyawannya.
Karena udah malem, kejebak macet dan kehujanan serta kelaparan, saya lalu segera check in untuk beristirahat sebentar. Lobbynya cozy banget, saya suka sama interiornya, sama satu lagi, lampunya berasa hotel ini abis ngadain Olympic Games  gitu. 


Kan, udah kebayang dong gimana? Rame ya? Iyah pada rame banget check in di Hotel ini. Kebetulan banget pas aku dateng, baru aja selesai acara 'Meet and Greet with Afgan' jadi ya makin rame lah sama beberapa fans dari cowok ganteng itu. Sambil nunggu antrian check in, kurang lebih 5-10 menit, boleh dong aku foto-foto sedikit di lobbynya? Hihihihi :))




Abis foto-foto sebentar di Lobby, sambil nunggu check-in antrian, saya memperhatikan sekeliling lobby hotel, nuansa grey sangat menonjol di bagian sini. Mulai dari sofa  sampai ke furniture pelengkapnya. Rasanya bener-bener intim banget di hotel ini. 
Setelah check-in selesai, saya di antar menuju kamar saya yang berada di lt. 11. Saya memilih tipe kamar deluxe,  dengan fasilitas a half window view yang lengkap dengan meja kerja, saya merasa pilihan saya buat menyenangkan diri sendiri dengan mencoba sesuatu yang baru dengan hanya melihat review singkat, adalah pilihan yang tepat. 


and what a surprising me! I got greeting card from Hotel Manager! 
such an honour for me, thank you!
aduh...gimana rasanya ya, pas masuk kamar dapet greeting card semanis ini dari pihak hotel! mungkin rasanya seperti ketemu sama pacar pas lagi LDRan cukup lama (?) *sambil sedikit curhat*
okay, let's back to my room
kamar yang aku pesen adalah tipe deluxe dengan luas kamar sekitar 26m persegi. dengan a half window view yang cakep parah!


dikarenakan semua tipe kamar yang double bed lagi full booked jadilah saya menempati kamar super kece ini, fasilitas kamar ini adalah meja kerja, sofa, tv, bathroom, kimono dan mini bar.
bathroom konsepnya juga unik, kalo buat pasangan suami-istri sih ini adalah spot paling romantis (apaan sih) kalo mandi sih gak perlu nutupin pake tirai, jadi pandangan menembus aja gitu...


fasilitas bathroom yang full window ini juga ada satu lagi ke unikannya, jadi di dalam bathroom itu gak hanya pake shower aja, ada juga rain shower yang memudahkan guest untuk mandi dan keramas lebih mudah. so far, i really enjoyed being here almost an hour.

Selain kamar dengan tipe deluxe, ada juga beberapa tipe lainnya seperti premium, the level,  dan junior suite. Nah, ada yang menarik dari tipe kamar the level ini, karena fasilitas yang ditawarkan. Khusus guest the level room,  katanya fasilitas check-in hotel dilakukan di lt. 18, jadi mereka punya privat lobby, lounge dengan ukuran kamar 28m persegi, setara dengan tipe kamar premium tetapi dengan kelebihan fasilitas yang istimewa. termasuk meeting room khusus buat guest.


Selain itu, ada juga nih tipe kamar Junior Suite yang biasanya sih pejabat-pejabat dan pengusaha besar yang kebanyakan memesan tipe kamar ini. Dilengkapi dengan mini livingroom, coffeemaker, bathroom with bathtub, a full window view jadi semakin pas untuk guest yang super istimewa.

Setelah melihat beberapa tipe kamar, Hotel ini juga dilengkapi dengan beberapa ruang meeting yang biasa digunakan untuk training, meet and greet, yudisium  dan beberapa acaa yang melibatkan maksimal 200 orang. Ruangan meeting  ini berada di lt. 7 yang dilengakapi dengan mushallah dan sofa di sepanjang koridor untuk memudahkan para member dari suatu acara. Ada 4 ruangan meeting yang disiapkan oleh Hotel Melia, semua namanya adalah nama-nama kota yang terkenal di Spanyol. Mallorca, Madrid, Valencia dan Barcelona.

Mallorca Room
Barcelona Room (1)
Koridor Meeting Room
Ruang Meeting Direksi
Selanjutnya, apalagi sih yang menarik dari Melia Hotel Makassar?
Melia Hotel Makassar, juga menyediakan fasilitas seperti swimming pool, fittnes centre, sauna, spa dan salon. Tidak banyak setahu saya hotel di Makassar yang menyediakan salon di dalam hotel, untuk di gunakan oleh tamu luar ataupun oleh tamu yang menginap di hotel. Fasilitas ini berada di lantai 5 yang dinamakan "Lifestyle Floor" dimana semua fasilitas itu berada didalam satu lantai. 

Swimming Pool
Fittnes Centre
Alma Salon & Spa
Spa Room for 2 person
Spa Room for 1 person

Untuk pengunjung yang hanya ingin menikmati fasilitas di Lifestyle Floor ini, boleh aja. tanpa perlu menginap terlebih dahulu, meskipun dengan limited seat (terbatas). Untuk penggunaan swimming pool dikenakan charge sebesar Rp 200.000,- (pesan makanan + sauna) per orangnya, sudah termasuk bisa menikmati fasilitas sauna juga. Sedangkan untuk fittness centre, hanya dengan membayar Rp 700.000,-/bulannya kamu sudah bisa menikmati fasilitas fitness, pool, dan sauna harganya sudah termasuk dengan dampingan PT (personal trainer).

udah keliling-keliling di lifestyle floor dan nyobain beberapa fasilitasnya, sampai keluapaan kalo tadi kelamaan di jalan akibat macet dan hujan, jadilah kelaperan. Restoran untuk breakfast dan dinner para tamu hotel sih biasanya di Lt. 6 ini, namanya Merkado Resto. Merkado dalam bahasa spanyol yang berarti pasar, itu menjelaskan bahwa apa saja yang kamu mau makan sih, ada disini. Mulai dari cake, sampai recomended chef of the day.
Merkado Restaurant
Menu Dishes and Drink
Cake of Merkado
Outdoor of Merkado
T & T chicken recomended by chef
Drinking recomended by chef

Setelah mengisi perut yang sempat keroncongan karena kepo banget sama hotel baru ini, ada satu lagi tempat yang buat hotel ini ngehitz dengan seketika. Dan salah satu alasan juga kenapa saya penasaran banget sama hotel ini. Here I am! Di lantai 20&21 Melia Hotel Makassar ada yang namanya "The Society sky dining & Bar" ini dia tempat baru buat anak gaul Makassar yang pengen nyobain bedanya. Konsepnya tempat makan dengan bar yang pemandangannya 90 degress Kota Makassar. Keren! sore-sore ngeliat sunset dari sini pasti betah.
The Society Bar
21st floor Melia Hotel Makassar with 360 degress view
Tapi sayangnya karena Makassar hari ini di guyur hujan yang luar biasa lebatnya, makanya aku kurang tuh foto-foto di bagian outdoor. Kalo mau liat aselinya sih, boleh banget dong mampir ke Melia Hotel Makassar, ke 20th floor The Society Sky Dining & Bar. Konsepnya sih hampir sama dengan Sky Dining Menara BCA Sudirman Jakarta. Wajib Mampir dan keren banget buat spot foto instagram-able pokoknya.

Karena semalem udah capek kepoin Melia Hotel Makassar, pagi ini saya sarapannya di Merkado Restaurant lt. 6. Ada yang unik lagi nih dari Melia Hotel Makassar. Ini Hotel pertama yang aku temuin gak ada menu bubur ayam di breakfast. But i still enjoyed :)
Merkado Indoor Restaurant
Breakfast time
Mine for breakfast. So yummy.
Pancake Corner
salad and fruit corner

bread corner
muffin corner
Hellowen Stuff

Buat yang doyan nongkrong sama temen-temen, keluarga dan sahabat, Melia Hotel Makassar juga menyediakan menu a la carte buat menemani hangatnya kebersamaan kalian, mulai dari harga Rp 150.000,- nett/pax. Hotel dengan konsep urban city ini menawarkan fasilitas yang gak kalah kece dari beberapa hotel ternama di Makassar, warna cokelat, abu-abu yang dominan di hotel ini emang cocok banget buat kalian yang ingin lebih intim berkumpul dengan keluarga, sahabat, pasangan kalian. Untuk pemesanan dan booking hotel bisa langsung ke https://www1.melia.com/en/hotels/indonesia/makassar/melia-makassar/index.html

Buat temen-temen yang udah mampir ke Melia, yuk jangan lupa posting foto kalian di sosial media kalian, lalu tag Melia Hotel Makassar.
Instagram  : https;//www.instagram.com/melia_makassar/
Facebook  : https;//www.facebook.com/HotelMeliaMakassar
Twitter      : https;//www.twitter.com/MeliaMakassar




withLove, 
hiksyanisanie

Selasa, 18 Oktober 2016

Yang Belum Sempat Terucap ..

Terima kasih sudah hadir di hidup saya. 
Walau jalannya tak pernah mudah
terima kasih karena sudah mengajak saya melangkah sejauh ini
Bersamamu, saya mengerti bahwa kita harus jalan beriringan, bukan bersebrangan
Ingatlah bahwa saya akan selalu menjadi teman yang akan mendampingimu sampai ke tujuan
untuk membuat mimpi-mimpimu tak lagi semu.

Terima kasih untuk kesabarannya, pengertiannya, kasih sayangnya, perhatiannya,
rindunya, temunya, tawanya, air matanya, dan segala macam tetek-bengeknya.
Terima kasih karena kamu selalu memberikan saya kesempatan untuk berubah,
dan memperbaiki diri, tak pernah bosan walau saya kerap kali keras kepala, egois, 
atau tinggi gengsi.

Terima kasih sudah mempercaya bahawa saya adalah jodohmu, 
walaupun saya jauh dari kesempurnaan.
Percayalah bahwa saya akan selalu berusaha memantaskan diri
untuk berada di sampingmu.
Kelak, untuk memegang tanganmu, untuk menyandang nama belakangmu,
untuk membuatkan kopimu.

Terima kasih sudah membuat saya merasa begitu dicintai, dihargai, dan diperjuangkan.
Hal-hal yang mungkin tak pernah benar-benar saya rasakan sebelum kehadiran kamu.
Terima kasih untuk selalu menjadi yang pertama, dan semoga, yang terkahir dan satu-satunya
di berbagai pengalaman hidup saya.
Terima kasih atas segala usahamu, besar dan kecil, yang kamu lakukan untuk kebahagiaan saya.

Ingatlah bahwa saya mencintaimu lewat hal-hal sederhana.
Sesederhana peluk di penghujung hari, sesederhana kecup di pagi hari.
Terima kasih atas banyak hal yang sudah kamu ajarkan, berikan, perlihatkan kepada saya.
Yang saya tahu, kini, cinta itu bukan hanya dapat dirasakan, namun juga dapat dilihat. 
Kamu.

Untuk A, saya cinta kamu, lebih dari cinta-cinta saya yang lalu.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
11:20 PM - secangkir kopi dan susunan baju di dalam koper. sesegera mungkin aku ingin berlari ke hadapanmu. rindu.



withLove,
hiksyanisanie

Sabtu, 01 Oktober 2016

kepada kamu...

sungguh, hari-hari terasa mulai menyulitkan. 
terkadang diam dan sabarku dianggap semena-mena. bukan lagi yang paling mematikan.
kau memang ahlinya, membuatku khawatir dan rasanya ingin secepat kilat berada disana. 
keselamatanmu adalah apa yg aku selalu panjatkan dalam sujud akhirku. jika kau ingin tahu itu. tidak pun tak apa.
aku dengan penuh harap kau tak kurang satu apapun. detik demi detik ku hitung agar aku mendapatkan kabar bahwa kau baik-baik saja. tidak kah kau sedikit menghargai detik itu? yang akhir-akhir ini hanya tersita untuk memikirkanmu dan kita? 

iyah. kita. 
terdengar sederhana ditelingamu mungkin. namun ia terlihat hampir seperti benang kusut di hadapanku. yang sedang mencoba ku urai kembali. ah, rasanya jarak semakin membunuhku. kali ini kita sedang tidak baik-baik saja. setelah baru saja telfonku kau matikan, karena kau tidak suka dengan pertanyaanku yg kau anggap terlalu mencampuri urusanmu. bukankah aku boleh mengkhawatirkanmu? bukankah aku boleh berpendapat untukmu? ataukah...

sungguh, hari-hari kedepan ini aku sangat butuh kamu. secara fisik mungkin akan mustahil, tapi kehadiran bukan soal-menyoal  fisik saja. juga tentang waktu, keberadaan  secara emosional. mungkin saya egois menginginkan itu dari kamu, tapi bukankah mencampuri urusanmu yg membuatmu jatuh paling egois? ahh...sekali lagi aku malas sekali berdebat ataupun beradu argumen denganmu. kepalaku sedang penuh, tubuhku sedang manja, aku hanya ingin mendengar candaanmu seperti biasanya. melunturkan kepenatan yg melilitku erat. sesederhana itu aku butuh kamu.

lalu, tidakkah sedikit kau berfikir soal kita? jangan kau biarkan aku memikulnya sendiri, stress sendiri, kamu jangan keterlaluan sayang...
demi kita berdua, seharusnya memang kita berdua yg berkorban. untuk kita. 
kata orang, membangun sebuah keluarga itu butuh dua orang yang sama-sama kuat. terlepas dari "saling menguatkan". kita akan menuju itu sebentar lagi. semoga kau masih ingin bersamaku melalui tujuan itu. 

malam ini, sebelum insiden kau menutupkan telfon dan aku secara tidak sadar meneteskan air mata. hariku sudah lumayan kacau, dari ide yang tiba-tiba menguap entah kemana, tubuh yang semakin tidak bisa diajak kompromi, tugas negara dirumah yg menanti, ditambah insiden itu beberapa jam yg lalu. sungguh, inilah kepayahanku. 

malam ini, aku hanya ingin semuanya bisa ku selesaikan. kau menelfonku dan mengatakan rindu, sungguh aku tidak butuh maaf. ini bukan lebaran. aku hanya ingin dengan sekejap kita baik-baik saja, sehingga beban kita berkurang. dan aku ingin kau tau, hari-hari menuju pernikahan memanglah sepayah dan serapuh ini, maka kalo bukan kita yang sama-sama kuat, lalu apalagi? jangan kalah sama godaan ini, jalani saja. hingga garis finish, tapi pemenangnya sudah tentu harus kita. 

kepada kamu...
lalu, kapan kamu telfon aku dan yakinkan aku kalo kita akan selalu baik-baik saja?


----------------------------------------------
menulispun aku berasa pilu, pada malam yang kubutuhkan padamu. 
02:45 dini hari. 



withLove, 
hiksyanisanie 

Minggu, 14 Agustus 2016

LDR (Long Distance Relationship)

Jomblo sama LDR itu beda tipis, bedanya kalo jomblo bisa nyari pacar, tapi kalau LDR harus setia sama yang namanya handphone (Raditya Dika, dalam Kambing Jantan).

Entah kenapa tiba-tiba inget sama quote itu. LDR atau dalam Bahasa Indonesia-nya dikenal dengan hubungan jarak jauh udah bukan hal asing lagi dalam jagat percintaan kawula muda masa kini. 

Rasa-rasanya nggak sedikit pasangan yang “terjebak” dalam hubungan tipe ini.
Banyak orang yang kontra dengan LDR. Mulai dari rawan bosen, rawan curiga, rawan selingkuh, sampai yang paling ekstrim rawan ditinggal nikah adalah alasan-alasan paling favorit yang digunakan tim kontra LDR untuk mengatakan bahwa LDR adalah hubungan yang amat sangat tidak disarankan.

Saya sendiri adalah salah satu pelaku LDR. Berarti saya tim pro LDR? Bukan. Saya sangat setuju dengan tim kontra LDR yang sejak awal sudah menjelaskan kepada saya apa saja resiko yang akan saya hadapi ketika saya memilih untuk LDR dengan pasangan saya. Mereka benar-benar benar. Namun selayaknya informed consent yang digunakan oleh tenaga medis untuk meminta persetujuan tindakan kedokteran, saya pun telah menyetujui segala resiko yang akan saya hadapi ketika saya memutuskan untuk tetap bertahan pada hubungan ini. 

Apakah resiko-resiko itu benar-benar terjadi? Jawabannya, ada yang iya, dan ada yang tidak.

Jadi, ketika kamu akan menjalani LDR, coba pikirkan kembali. Seberapa siap kamu menanggung segala resikonya. Seberapa kuat kamu menahan ajakan makan atau jalan berdua dengan teman lawan jenismu. Seberapa tangguh kamu untuk melakukan hal-hal di luar batas kemampuanmu tanpa meminta pertolongan teman lawan jenismu. 
Seberapa setia kamu melawan kata bosan. Dan seberapa sanggup kamu untuk bertahan di hubungan kamu.

Ketika kamu merasa tidak siap untuk LDR, saya sangat tidak menyarankan untuk melanjutkannya. Tapi yang perlu diingat, ketika kamu sudah terlanjur “terjebak” di dalam tim pejuang LDR, percayalah, jarak tak lebih dari ujian dimana kesetiaan adalah indikator kelulusannya. Nggak ada ujian yang nggak bisa ditempuh, bukan?

-----
14 Agustus 2016, dari 2000 km jauhnya yang aku sebut, cinta.



with Love, 
hiksyanisanie

Senin, 01 Agustus 2016

Kabarkan Rinduku Dengan Doamu

Pada perpisahan kita yang sementara;

daun-daun gugur untuk menghijaukan kembali warnanya 
barangkali, 
mereka semacam kita; 
agar segalanya tetap terjaga

pada perpisahan kita yang sementara;

sajak-sajak cinta menjadi peta untuk kerinduan kita
 meski hanya sebatas kata; 
namun sebab itulah kita saling menjaga cinta

pada perpisahan kita yang sementara;
sesungguhnya, cinta tidak bergerak ke mana-mana 
selalu berdegup di sudut dada

pada perpisahan kita yang sementara;

hari-hari menjadi lebih panjang terasa
, 
hingga layar ponsel menjelma pintu sua bagi kita

pada perpisahan kita yang sementara;

aku kembali menjadi kunang yang menghampiri jendela kamarmu 
dan kau, tetap menunggu hingga dipejamkan malam yang bisu

Kepada kamu, terlalu banyak hal-hal yang bisa kita jadikan sajak 
tapi, semuanya takkan cukup untuk menggantikan ruang dan jarak

Kepada kamu, jika telah tiba di kotamu; lekas, kabarkan rinduku dengan doamu.





withLove,
hiksyanisanie

Minggu, 26 Juni 2016

Menulislah...

Menulislah saat kamu merasa kesepian;
 baik saat sendiri, mau pun di tengah keramaian.
Menulislah saat kamu ingin menangis; 
tapi tak ada airmata yang jatuh karena hatimu makin mengering.
Menulislah saat kamu ingin berteriak; 
tapi mereka semua tertidur, atau telinga mereka rapat tersumbat.
Menulislah saat kamu ingin marah; 
tapi kausadar bahwa murkamu akan membuat negara api semakin dalam bahaya.
Menulislah saat kamu ingin merasa;
 tapi hatimu sedang berendam dalam kolam kehampaan.
Menulislah saat kamu ingin berbagi; 
tapi hanya bisa menyampaikannya dalam diam, atau tak ada yang bisa kauberi selain tulisan.
Menulislah saat Tuhan sedang keterlaluan bermurah hati; 
begitu banyak kebaikan yang kau terima,
 sampai tak bisa kau ceritakan hanya dalam seratus helaan nafas dan cuma dengan seribu tanda baca.
Hatimu banyak terbantu ketika kamu menulis. 

Beban di kepalamu akan semakin ringan saat tanganmu menulis.
Menulislah, meski pun tak ada yang mengerti. Meski pun kau tak mengerti arti tulisanmu sendiri.

Menulislah, meski tulisan itu pernah dituliskan oleh orang lain.
Menulislah saat musim kemarau.
Menulislah saat langit menangis.
Menulislah saat jerawat tumbuh di wajahmu setelah sekian lama,
saat pertama kali kautemukan sehelai uban di kepalamu.
Menulislah.
Menulislah, agar mereka yang lahir setelahmu tahu, betapa indahnya manusia yang ada di dalammu.
Menulislah.



-------------------------------------
12:30 PM - aku ingin tetap mampu menulis, sebanyak kata yang aku mampu untuk ingat. di sebuah sudut kedai dalam RS aku masih tetap ingin menulis



withLove,
hiksyanisanie


Hai, Tuan.

Hai Tuan, apa kabar? Apakah harimu menyenangkan? Ataukah harimu menjenuhkan?

Biarkan aku bercerita. 

Jangan sangkakan bahwa aku orang yang baik, karena pada kenyataannya banyak cacat diri yang belum di perbaiki.

Kelak ketika melihat wajahku terlampau sering tanpa ekspresi, tolong buat setidaknya senyumku terkembang. 

Jika aku menjenuhkan, buatlah lelucon agar kamu tak merasa bosan. 

Jika kau melihat diamku lebih banyak, berbicaralah, apapun itu, biarkan aku mendengarkan. 

Namun, jika di suatu waktu kau melihatku berceloteh tiada henti, tolong dengarkan.

Jika kadang aku bisa menjadi sekeras batu, lunakkanlah.

Jika kadang aku bisa marah dan emosi, peluklah aku. redakan amarahku. 

Jika kadang aku menjadi sangat manja, mohon bersabarlah. 

Jika kelak aku menyebalkan, maafkanlah. 

Dan jika terkadang kau melihatku berbicara sendirian bersama entah ponsel atau laptop kesayangan, jangan heran. Biasakanlah. 

Tuan, jika engkau marah kepadaku. dudukkan aku baik-baik. pegang tanganku. dan bicaralah padaku. 

Wahai Tuan, pada dasarnya aku hanya manusia biasa. Sosok penuh kecacatan, ketidaksempurnaan. 
Maka, lengkapilah. 

Selamat senja, sore menjelang malam Tuan, semoga malammu menyenangkan.



with Love,
hiksyanisanie

Jumat, 17 Juni 2016

Rindu adalah Abadi.

Malam yang gigil dan kesepian. Telah kurapikan di atas meja kerja, bersama dingin, rindu beserta desirnya.
Dari lubang-lubang rindu, sepi mengaung kian deru, sajak-sajak tergeletak di sudut meja, terisak tanpa kata.
Adakah yang lebih buai, dari rindu yang tak terabai, sebab di sini; resah sedang ditenangkan, usai melalui ribuan kesunyian.

Pendulang-pendulang sunyi itu kita, tergeletak di antara rindu dan jarak.
Setelahnya, barulah kita sepakat; bahwa malam telah sempurna menghadirkan keheningannya.
Ada yang memberanikan diri menyelami malam dalam sunyi,
 menyentuh rindu dari nyeri ke nyeri.
Namun, semuanya terasa mati,
hanya hela napas yang selalu mengembuskan namamu.

Pada malam yang telah dituliskan menjadi kesunyian
 telah kupahami, segala kecemasan telah menjelma sebuah kerinduan
Desau angin panjang bergemuruh.

Daun-daun tersentuh
 gemerisik, namun tiada jatuh.
Malam ini, puisi seperti tabunan kayu, asapnya mengendap pelan melalui celah jendela,
 pedih, menyesakkan dada
…dan di sini, tiada peluk cium dan dongeng sebelum tidur.

Dari luar sana, tempias gerimis mengetuk-ngetuk jendela
 seperti yang sudah-sudah
 seperti ingin mengajak kita berhujan-hujan tiada jeda
 seperti kanak-kanak tanpa derita.

Tapi, siapakah yang mampu menghapus rindu?

Tak ada…tak ada, sebab rindu adalah abadi,
 sebab itulah kita ada.
Biarkan aku hidup pada sudut hatimu; sebagai debar doa, sebagai detak Cinta, sebagai apapun yang membuatmu tak mengenal luka.
Tapi aku, tak mampu mendengar apa-apa
 selain suara-suara yang menggemakan nama kita.
Maka, meleburlah kamu dan aku menjadi kita, menjadi sepasang doa yang saling menjaga; menjadi satu dalam ikatan Cinta.



with Love, 
hiksyanisanie

Selasa, 07 Juni 2016

Puasa pertama dan merindukan "pulang"

Assalamualaikum, 
alhamdulillah masih diberi umur panjang, kesehatan dan lagi mampu ketemu sama Ramadhan tahun ini. ada yang sama excitednya sama gue? sampai belanja ini itu buat menu buka-sahur? hahahaha.
eh, gue belum maaf-maafan sama reader (yaelah, lagaknya kek punya pembaca aja). anyway, Maaf lahir batin semuanya. dan selamat puasa! 

maaf sih, kalo ngepostingnya baru bisa pas hari kedua puasa kek gini. gue lagi sibuk bener di dapur. hahaha.
well, gimana puasa pertama kalian? kalo gue, penuh dengan drama! aseli~ 

it's been my first time Puasa and i'm in somewhere very far from home. ya...gue ada di benua lain saat ini. menjalani puasa gue sendiri. keuntungannya adalah  di benua ini malamnya sungguh panjang. imsak aja dimulai di 5.24 subuh. dan maghrib (buka puasa) ada di jam 4.30 malam. kebetulan karena ini lagi winter. 
anyway, puasa di negeri orang yang gak mayoritas dan masih lumayan rasis ada berat dan ada nggaknya. masih lebih banyak beratnya menurut gue. ya mungkin ini dari sudut pandang anak baru tinggal di negara orang dalam kurun waktu yang lumayan lama. 

bersyukur sih gue, dapet pengalaman baru. rasanya puasa, ibadah di negeri orang yang sama sekali gak ngerti soal ibadah orang muslim di Ramadhan.

Sahur #day1
6 juni 2016. 4:00 a.m

gue memutuskan buat bangun sahur jam segini karena gue sengaja pilih waktu deket-deket imsak. oh iya, hari pertama imsak jam 5:25 a.m. lumayan kan masih ada waktu satu stengah jam sebelum imsak tiba. dan lagi pula gue nyiapin makanan sahur buat diri gue sendiri ini.  

namanya juga orang Indonesia, yang namanya makan ya pake nasi. kalo nasi udah gue masak sebelum tidur. sisa lauk buat temen nasi ini apa. siangnya, karena  hari minggu gak ada kegiatan, gue jalan-jalan ke fish market buat nyari ikan. apalagi orang makassar ya, gak lengkap makan kalo gapake ikan, entah dimasak ataupun di goreng. 
dengan menu seadanya gue akhirnya makan sahur, tapi entah kenapa nasi di piring gue udah hampir stengah jam rasanya belom berubah sama sekali. padahal gue lagi ngunyah dengan penuh perasaan. udah hampir jam 5 subuh, masih belom abis aja nasi di piring, padahal gak nambah sama sekali. aneh ya? 
akhirnya gue baru sadar, kalo gue ternyata gak berselera makan sendirian di meja. padahal masakan gue udah rasa rumahan seperti biasa gue masak pas di Indonesia. gue makan sahur sambil nangis, gue kangen rumah. 
10 menit sebelum imsak, gue chatting sama emak gue di makassar. beliau nanya, aku sahur apa. gue jawab sambil sesenggukan nangis "gue pengen pulang", nyokap gue gak tau. kalo anak paling bontotnya ini lagi kangen makan sahur yang rame. gue cuma kangen suasana, makanan bisa gue masak sendiri, tapi suasana??

gue cuma bisa jujur kalo gue lagi mangis pas sahur sama cowok gue yg kebetulan nelfon pas imsak. dia cuma nyuruh gue sabar dan kuat. gue cuma bisa bilang makasih sama dia. 

pagi hari, setelah gue bangun, gue melakukan aktivitas seperti biasa sampai siang hari. sampai dirumah udah jam 2siang. waktunya gue prepare menu buka puasa. bingung juga, mau buka puasa pake apa dulu ya? dan gue ngeliat seoongok pisang yang udah mateng bener, gue ambil kukusan. di kukus lah sampai akhirnya jadilah "Pallubutung" 

it's time to Buka Puasa ! 
udah jam 4.35, di hp gue adzan sudah berkumandang, sudah waktunya maghrib. gue duduk sendirian di meja, setelah membaca doa dan minum air putih dikit, gue mulai mencicipi takjil yg gue buat. dan, gue nangis lagi. 
kenapa gue nangis, gue gak tau. bukan karena rasanya gak enak. karena gue familiar banget sama rasanya. lagi-lagi gue kangen rumah. 

setelah menghabisi takjil dan minum teh anget, gue lalu bergegas shalat maghrib. baru rakaat pertama saja, rasanya air mataku udah kayak air terjun, derassssss... T_T
gue bersyukur bisa melalui puasa pertama gue di negeri orang tanpa ada cobaan yang berarti, yang mana cobaan itu di simpen buat gue pas buka puasa sama sahur. yang bikin gue hampir melambaikan tangan ke kamera. udah berasa main uji nyali. 

dan itu berulang sampai semalam hari ke 9 puasa. pas sahur. gue cuma butuh temen buat sahur deh kayaknya. bukannya gue manja atau gue cengeng dan gue pengen pulang. that's not as simple as. gue harus berperang dengan batin gue sendiri kalo gue harus nyiptain kenyamanan ramadhan versi gue yang sendirian. dan gue jujur that was so hard

gue kangen dengan berisiknya orang-orang pas ngebangunin sahur. gue gak nemuin itu disini. gue kangen dengan sibuknya nyari takjil ketika gue masih kejebak di jalanan. gue kangen dengan buka puasa rame-rame sama sahabat-sahabat gue. (if you could saw me when i wrote this, i'm just cried) gue kangen teraweh bareng, gue kangen suasana Ramadhan yang gue yakin gak gue bakalan dapetin di manapun selain di Indonesia. 

Surely, ini gak cuma gue yang ngerasain. temen-temen yang lagi merantau di negeri prang lainnya pun ngerasain apa yang gue rasa. cuma mungkin mereka masih tetap berusaha membiasakan walaupun sebenarnya mereka pun mungkin terlebih kangen dari pada gue. tapi inilah hikmah anak rantau. bisa jadi lebih sabar dan nahan ego. gue salut sama temen-temen rantau yang lain. yang setiap ramadhan harus berperang dengan yang namanya homesick

this is my first Ramadhan when I'm so far away from home. i just missing all the things about Ramadhan style in Indonesia. but, alhamdulillah...i'm still glad to see you again Ramadhan Mubarak. 



with Love,
hiksyanisanie